Skip to main content

Posts

Hari Pendidikan 1 Mei Dirayakan Seperti Apa?

Halo, Selamat Pagi :-) Bertemu lagi dengan tulisan baru hari ini. Ingin sekali menuangkan pemikiran tentang hari pendidikan nasional yang dirayakan kemarin, tanggal 1 Mei. Sudah sejauh mana hasil pendidikan kita ? Ah, rasanya terlalu sedih melihat hasil outputnya hari ini. Ketidakjelasan datangnya dari pemerintah. Belum ada blue print yang jelas. Lah wong setiap 5 tahun sekali berganti kebijakan dan akhirnya menimbulkan kebingungan bagi para pengajar dan murid-muridnya.  Apa sebenarnya tujuan pendidikan nasional kita? Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3, tujuan pendidikan kita adalah mencerdaskan bangsa dengan mengembangkan potensi pelajar agar menjadi orang yang cerdas, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan tentunya bertanggung jawab. Apakah tujuan tersebut sanggup kita capai dengan cara model pendidikan lama? Dimana pola tersebut fokusnya mungkin hanya di sekitar menghapal dan sekedar tahu permukaannya saja, dan...
Recent posts

4 Prompt untuk Bantu Bikin Jurnal Harian - Part 1

Halo, selamat pagi :-) Pagi ini aku mau coba menulis jurnal harian yang terinspirasi dari postingan IG nya Nicolas Cole tentang empat prompt yang membantunya dalam membuat jurnal harian selama 14 tahun terakhir. Wow, kan. So, let's get started. Question #1 : What did I do yesterday? Apa yang kulakukan kemarin?  Aku memulai hari dari jam 05 pagi untuk sholat lalu bersiap-siap melanjutkan dengan rutinitas pagiku, yaitu membuat segelas air hangat yang dikasih madu, lemon dan jahe. Setelahnya baru lanjut dengan minum segelas kopi susu. Kebiasaan ini dilakukan di teras yang membuatku bisa menikmati langit luas, hamparan pepohonan dan burung-burung yang terbang bersiap menyambut pagi. Setelah puas menikmati pagi, aku biasanya langsung menyiapkan daftar masakan apa yang harus dibuat untuk makanku dan paksu seharian ini. Oiya, anak-anak sedang tidak ada di rumah. Adiva sedang mengurus visa di Jakarta, dan Aliyah masih live in di Semarang.  Padahal kami baru beberapa hari ini berdua-...

Merawat Semangat Belajar Sepanjang Musim Kehidupan

foto: dok.pribadi "Orang yang gak belajar itu bakalan rugi", begitu katanya Dokter Tirta di salah satu podcast yang saya tonton. Bener sih, ya. Mereka yang terus belajar meskipun sudah gak sekolah atau pun gak kuliah, akan mengambil keputusan2 yg lebih bisa meningkatkan kualitas hidup. Kesehatan dan keuangan adalah dua topik penting kata Naval Ravikant. Jangan mengorbankan salah satunya, karena keduanya sama-sama diperlukan. Kesehatan tidak bisa dibeli dengan uang namun harus diupayakan dengan menjaga pola makan, istirahat, olahraga, punya waktu dengan diri sendiri, pikiran yang tenang dan rasa syukur. Keuangan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar, untuk membeli waktu agar dapat melakukan hal-hal yang disukai. Salah satu bab di buku yang sedang kubaca ini mengupas tentang rasa cukup. Mengetahui kapan cukup itu tentu sangat personal, cukup yang beneran cukup bukan yang dipaksakan agar cukup. Rasa "cukup" perlu dihadirkan meski keliatannya kok konservatif sekali ya...

Mulai Praktek Pemantau Kebiasaan yang disebut di Buku Atomic Habits

Foto: dok. pribadi Buku ini sudah saya baca sejak 2022, dan sering kali saya baca ulang untuk mengambil intisari penting di dalamnya. Awal 2025, saya akhirnya sampai ke penghujung bab dengan niat besar untuk mencoba praktek salah satu tool yang disebut pemantau kebiasaan (habits tracker). Tahun 2025 saya hanya fokus pada 3 hal saja, di area sekitar kesehatan yang lebih baik, pengaturan waktu yang tidak sia-sia dan tentunya pertumbuhan bisnis yang lebih baik lagi. Dari 3 area tersebut akhirnya muncul daftar kebiasaan yang mendukung yang jika saya lakukan dengan sadar setiap hari, maka saya yakin hasilnya setelah 6 bulan - 1 tahun akan terlihat nyata. Mungkin di bulan Juni 2025 nanti bisa dibuat refleksi dan evaluasi tentunya. Just start. Itu pegangan saya. Selanjutnya tinggal berusaha untuk komit dan konsisten. Yuk! foto : canva

Buntu Menulis

Sabtu pagi ini saya termenung lama di depan laptop. Hampir 45 menit bingung mau menulis tentang apa ya hari ini. Keinginan untuk menulis selalu hadir namun buntu karena tak punya ide tulisan. Apa penyebabnya? Siapa yang mau disalahkan? Kenapa kebuntuan seperti ini kerap hadir? Baiklah mari kita coba cari jawaban untuk semua pertanyaan di atas.  Apa penyebab buntu ide ketika menulis? Bisa saja karena saya semakin sering menikmati video-video pendek maupun sosial media, yang membuat saya malas membaca buku untuk mendapatkan sumber inspirasi.  Mungkin juga karena keseharian saya memang membosankan sehingga tidak ada hal menarik yang bisa dibagikan. Atau ada perasaan takut tulisannya tidak enak dibaca dan jauh dari sempurna. Ah, lalu siapa yang mau disalahkan? Tentu saja sudah sepatutnya kalau sayalah yang satu-satunya subyek yang mesti bertanggung jawab atas hal ini.  Dengan kemudahan mengakses handphone yang kuotanya penuh berbayar untuk satu bulan, saya lebih memilih membu...

Permasalahan Komedo pada Kulit Remaja

foto: dok.pribadi "Ibu, masih ada stok scrub pure skin ngga?", tanya si adek. "Punyaku udah habis soalnya", katanya melanjutkan. Ya jelas cepat habis soalnya kan dipakainya berdua sama kakak, wajar aja kalau tiap sebentar mesti nanyain stok ke ibu. "Ada tuh, dek. Bulan ini lagi ada promo jadi ibu sudah belanja juga 1 scrub untuk jaga-jaga kalau punya kalian sudah habis." "Yeay, makasih ibu. Ini komedo di hidung sudah mulai berasa kalau diraba, jadi pengen scrub deh.", lanjutnya sambil mengambil scrub dari bawah lemari stok. "Emangnya ngaruh dek pake scrub pure skin yang itu?", tanya Ibu. "Iya, ngaruh lah. kalau nggak, mana mungkin kita pakai sampai habis hehhe. ... Oh iya, di dalam scrub ini kan ada kandungan salicylic acidnya untuk mengangkat tumpukan sel kulit mati, membersihkan pori-pori dan bagus untuk merawat kulit berjerawat. Pantesan jadi best seller item dari rangkaian pure skinnya Oriflame. Beneran terbukti ampuh, sih.  Se...

Jadikan Kebiasaan Meminta Nasihat Kepada Orang yang Benar-Benar Tahu

Image by freepik Pengaruh lingkungan terhadap diri kita memang benar-benar besar. Itulah mengapa kita harus memilih lingkungan seperti apa yang kita inginkan berada di dalamnya. Apa yang terjadi jika kita pasrah dengan lingkungan yang tidak mendorong diri ke arah kemajuan, kesuksesan dan kebahagiaan? Ya, sudah pasti lingkungan seperti itu akan membawa kita jauh dari kehidupan yang kita inginkan. Setelah memasuki dunia kerja saya mendapati beberapa orang yang sering memberikan nasihat tanpa saya minta. Ketika itu saya paham karena saya masih sangat fresh dan baru lulus kuliah, sudah pasti banyak yang belum saya ketahui. Pada awalnya saya pikir semua nasihat dari orang yang usianya jauh di atas saya sudah tentu baik halnya, namun seiring waktu, saya akhirnya paham untuk tidak sembarangan menerima maupun meminta nasihat.  Saya wajib menyaring nasihat dan melihat output atau keluaran yang terefleksikan pada kehidupan orang yang memberi nasihat. Jangan sampai terpengaruh kepada nasih...