Pages

Tuesday, February 06, 2007

The Secret - versi Fauzi R

Dikutip dari blog Pak Fauzi, hmm terima kasih sudah bersedia sharing ya pak.
---------------------------------------------------------------------------------
Kemarin malam, saya dan istri berdua nonton bareng DVD
the Secret. Setelah menunggu anak-anak tertidur lelap
akhirnya kesampaian juga nonton “film dewasa” ini
berdua. Lho iya, ini film dewasa, karena insyaAllah
akan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang
dewasa dan bertanggung-jawab. Film yang berdurasi
sekitar 90 menit ini diproduseri oleh Rhonda Byrne dan
disutradarai oleh Drew Heriot. Tidak ada jalan cerita
yang perlu diikuti secara bertele-tele, karena the
Secret dibuat dengan format “kuliah” dari para master
dalam bidang filsafat, spiritualitas, motivasi,
pengusaha, ahli keuangan, ahli fisika kuantum, dsb.
Diselingi dramatisasi singkat atas topik yang diulas.
The Secret di Amerika Serikat cukup ramai dibicarakan.
Selain mendapat ulasan yang luas di media, the Secret
juga antara lain pernah tampil pada acara Larry King
November lalu, dan awal Februari 2007 ini akan tampil
pada acara Oprah.

Film ini diawali dengan adegan seorang wanita yang
sedang mengalami masalah hidup, kalau tidak salah
diperankan Rhonda Byrne sendiri. Kemudian dia
menemukan sebuah buku yang mengungkapkan rahasia
terbesar sepanjang jaman. Yang merupakan jawaban atas
segala persoalan yang sedang dia alami. Kemudian,
karena penasaran, dimulailah pencarian akan tentang
the Secret itu sendiri, yang ternyata di masa lalu
dikuasi oleh orang-orang yang telah memberikan
sumbangan besar kepada dunia, seperti Newton, Emerson,
Beethoven, Edison, Einstein, dsb. Byrne kemudian
menemukan beberapa Secret Teacher masa kini, yang akan
membeberkan rahasia tersebut.

Kemudian tampil-lah Bob Proctor memberikan pengantar
tentang the Secret. Kemudian satu per satu Secret
Teacher yang lain tampil memberikan penjelasan dari
berbagai sudut pandang. Diantaranya John Assaraf, Rev.
Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James
Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond,
Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman,
Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill
Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier,
Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis
Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf.
Lengkap.

Jadi apakah sebenarnya the Secret yang konon di masa
lalu dikubur, disembunyikan, bahkan dilarang untuk
diedarkan ke publik itu? Rahasia terbesar itu adalah
bahwa ternyata pikiran manusia akan membentuk realitas
yang akan dia alami. Konsep ini disebut juga Law of
Attraction. Bahwa pikiran kita sendiri yang selama ini
menarik kejadian-kejadian yang kemudian kita alami.
Like attracts like. Pikiran yang positif akan menarik
hal-hal yang positif. Pikiran yang negative akan
menarik hal-hal yang negative. Inilah rahasia terbesar
itu. Kedengaran nya sederhana, namun membawa dampak
yang luar biasa. Jika hal ini benar, maka kita akan
dapat dengan mudah menentukan masa depan kita dengan
mengatur pikiran kita. Pertanyaan nya bagaimana kita
dapat mengatur pikiran kita. Perhatikan saja, dalam
keseharian kita, betapa kita lebih sering berpikiran
negatif dari pada positif. Betapa sering pikiran kita
ada dalam kondisi “autopilot“, mengawang-awang,
melayang-layang entah kemana. Memikirkan
ketakutan-ketakutan akan masa depan, memikirkan
penyesalan di masa lalu, yang akhirnya hal-hal negatif
yang kita khawatirkan akan “ditarik“ ke dalam hidup
kita. Manusia berpikir ribuan kali dalam sehari.
Sebagian besar dilakukan tanpa kesadaran. Padahal
setiap pikiran kita akan membawa “buah“ nya. Lantas
bagaimana menjaga agar kita selalu memiliki pikiran
yang akan membawa hal-hal yang baik dalam hidup kita?
Dalam hal ini perasaan memegang peran sangat penting.
Misalnya pikiran yang membawa perasaan-perasaan marah
misalnya akan membawa hal-hal yang menyebabkan rasa
marah. Sementara pikiran yang membawa perasaan cinta,
akan membawa hal-hal yang membuat kita tetap memiliki
rasa cinta. Latar belakang “ilmiah” dari Law of
Attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah
gelombang, sebagaimana setiap partikel yang menyusun
semesta ini. Sehingga pikiran kita selalu
membangkitkan getaran yang akan direspon oleh semesta.
Dalam fisika kuantum juga dikemukakan ide bahwa
kejadian di luar sana hanyalah samudera
kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas”
setelah dibentuk oleh pikiran. Jadi pikiranlah yang
membentuk “dunia” kita.

Lantas bagaimana memanfaatkan the Secret? Sesederhana
Aladdin menggunakan lampu wasiat nya. Kisah Aladdin
adalah metafora interaksi antara manusia (Aladdin) dan
semesta (digambarkan sebagai Jin). Disaat manusia
sudah memutuskan permintaanya, maka semesta akan
menjawab dengan: “Your wish is my command!”. Untuk itu
proses kreatif yang dapat kita lakukan adalah:
Pertama: Ask. Tentukan apa yang kita “minta”. Apa yang
kita inginkan untuk wujudkan. Kedua: Believe. Percaya
bahwa apa yang kita inginkan sudah dikabulkan. Percaya
total diluar apa yang saat ini kita sedang lihat ada
alami. Kemudian: Receive. Yaitu Take Action untuk
menerima apa yang semesta berikan kepada kita. Proses
ini dapat menjadi lebih powerful dengan menerapkan dua
hal, yaitu: Gratitude, rasa syukur atas apa yang telah
kita dapatkan. Dan Visualisasi, yaitu melakukan
visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk
gambaran mental yang kuat, dan disertai perasaan yang
mendalam.

Dalam bidang apakah the Secret dapat diterapkan?
Nyaris dalam segala bidang kehidupan. Tidak hanya
dalam hal keberhasilan financial. The Secret dapat
kita aplikasikan dalam kesehatan, hubungan antar
manusia, dsb. Selengkapnya film ini membahas The
Secret: to Money, to Relationship, to Health, to the
Word, to You, bahkan to Live.

Rhonda Byrne mengakui dalam komentar pada film nya,
bahwa film ini dibuat setelah dia memperoleh inspirasi
dari dua buah buku self-help classic, yaitu: the
Science of Getting Rich (1910) karya Wallace D.
Wattles dan the Master Key System (1912) karya
Charles F. Haanel. The Master Key System disebut-sebut
sebagai buku yang memperngaruhi Bill Gates sewaktu
drop out kuliah dan mulai membangun Microsoft. Buku
ini mengupas dengan sangat detil tentang Law of
Attraction, jauh sebelum penulis buku motivasi
bermunculan di AS. The Master Key System asli nya
adalah materi kursus tertulis yang diberikan oleh
Haanel. Haanel adalah seorang industrialis sukses masa
lalu. Dan orang bersedia membayar $1,500 (jumlah yang
sangat besar masa itu) untuk mengikuti kursus
tertulisnya. Konon didikan Haanel pun mengikutu kisah
sukses guru nya.

Secara umum menonton film ini jelas bermanfaat. Anda
disajikan intisari dari ratusan buku sukses yang
pernah ada. Langsung dari pakarnya. Tahun 2005 saya
sempat juga menyaksikan film sejenis, yang berjudul
What the Bleep Do We know?. “Bleep” disini maksudnya
adalah sensor dari “F word”. Beda nya, the Bleep lebih
mengupas tentang Quantum Physics dan bagaimana pikiran
manusia membangun realitas yang dia alami. Format nya
pun hampir sama. Kuliah dari pakar yang diselingi
drama. Bahkan dua pakar dalam the Bleep tampil juga
dalam the Secret, yaitu John Hagelin dan Fred Alan
Wolf. Keduanya pakar fisika kuantum. Hanya dramatisasi
dalam the Bleep jauh lebih menarik karena ada jalinan
cerita nya. Pemeran nya pun tidak tanggung-tanggung,
aktris tuna rungu pemenang Oscar Marlee Matlin.

Jadi? Yang belum sempat nonton, setelah tahu
prinsip-prinsipnya, segara gunakan the Secret untuk
menarik hal-hal positif bagi diri Anda.(FR)

fauzirachmanto.blogspot.com

No comments: