Anda pasti sering mendengar betapa banyak kisah sukses di dunia MLM, dimana
seseorang yang asalnya betul-betul bangkrut kemudian dalam waktu yang sangat
singkat dalam hitungan bulan tiba-tiba menjadi 'super star' dan menghasilkan
sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta
perbulan! Kemudian Anda didepan cermin melihat 'seorang' yang sudah tahunan
menggeluti bisnis MLM dan status keuangan 'orang tersebut' tidak lebih baik
dari sewaktu pertama memulainya. Ya, orang tersebut adalah Anda sendiri.
Kini Anda bertanya-tanya, apakah Anda bisa mempercayai kisah-kisah sukses Yang
dulu membuat Anda tertarik dengan bisnis ini.
Kenyataannya adalah sederhana: kisah-kisah sukses tersebut bukan sekedar
Legenda atau khayalan. Apabila Anda belum mencapainya hampir dapat dipastikan
Anda telah melakukan 1 atau semuanya "7 Kesalahan Terbesar di Awal Karir
MLM Anda."
OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut:
1.Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.
Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? Ya. Apakah cukup
bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? tidak, tidak dan tidak!
Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung dengan
bisnis MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus puluhan
juta perbulan tanpa bekerja keras. Hal tersebut sama sekali tidak benar. Para
member sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga ratusan juta akan
mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan system yang ada dan
penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali.
Seorang teman yang kini bonusnya sudah mencapai ratusan juta perbulan
mengatakan: "Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat, tapi
juga darah dan air-mata?" Katanya menggambarkan penderitaan yang
bertubi-tubi diawal karir MLM-nya. "Sukses saya memang adalah suatu
berkah, tapi bukan sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakannya
dari dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya"
Jadi Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus Anda
kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional adalah
Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses dan Anda
tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah menyediakan
semuasystem: manajemen, produk, system bonus, dan training.
Meskipun ada system spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis, tapi
itu bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem spillover hanya
mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang menjamin Anda sukses.
Sayayakin Tuhan setuju dengan pendapat saya.
2.Anda tidak memiliki target yang jelas!
Kenapa Anda bergabung dengan perusahaan MLM? Apa yang Anda inginkan? Berapa
bonus yang Anda ingin hasilkan?
Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
- Ingin dapat uang- Bonus yang besar- Sebanyak-banyaknya.
Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan
Anda hasilkan? Tidak banyak. Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus
mempunyai target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis. Cukup masuk akal
bukan? Anda harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan, 1-2 tahun
yang akan datang dst. Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus tersebut:
membeli BMW 325i baru warnah merah? Mengajak keluarga berwisata? Lalu kenapa
95% orang tidak memiliki target yang jelas? Karena umumnya orang takut untuk
membuat suatu target. "Bagaimana kalau tidak tercapai?" Begitu
umumnya pikiran 95% orang. Itu sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan
hidup mereka 95% orang tidak merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat
mereka banggakan. Sekarang mari kita analisa: seandainya Anda mencanangkan
suatu target dan memang tidak tercapai, apakah kesehatan Anda terganggu? Apakah
orang-orang yang Anda cintai tiba-tiba meninggalkan Anda?
Herman, seorang member MLM yang bekerja sebagai pegawai lapangan disebuah
perusahaan mainan mengatakan kepada semua temannya bahwa 3 bulan kemudian dia
akan dapat membeli sebuah sedan baru. Bahkan dia memberikan deskripsi yang
jelastentang warna, jenisnya dan harganya. Teman-teman mereka tertawa sewaktu
mendengarkan 'komitmen' tersebut. Dan mereka tertawa lebih terbahak-bahak
sewaktu akhirnya Sonny barusan mendapatkan 'komitmennya' 3 bulan lewat 10 hari.
"Ha..ha..ha..kamu terlambat kan mendapatkan mobil ini?" olok mereka.
Dengan tersenyum, Sonny menjawab: "Memang saya terlambat hampir 10 hari
dari target saya, tapi paling tidak sekarang saya punya mobil baru. Jauh lebih
baik dari 3 bulan yang lalu saya harus naik bis ke tempat kerja. Bagaimana
dengan kalian sendiri? Kalian memang tidak terlambat mencapai target apapun
karena anda TIDAK memiliki target apapun?. Sampaikan salam saya untuk kondektur
bis yang biasa kita jumpai setiap pagi."
Kami yakin Anda pun akan mengatakan dan merasakan suatu kebanggaan apabila Anda
adalah Herman.
Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang
jelas apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda. Brian Tracy seorang konsultan
pengembangan SDM terkemuka di dunia dalam bukunya "21 rahasia untuk
menjadi Multi Milyader" mengatakan: "Rahasia pertama untuk menjadi
multi-milyader adalah BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams)."
Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda
miliki untuk sekarang menjadi 'happy'? Dengan kata lain, begitu Anda memulai
bisnis MLM, Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari
bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?
3.Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai
Meski bisnis MLM hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda punya
lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin brosur,
hadiri pertemuan dll.
Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? Tentu saja
tidak. Coba bandingkan dengan bisnis lainnya. Untuk memulai berjualan bakso
saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli gerobak
dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa mengembalikan
modal tersebut?
Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling
tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan minimal
Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari berjualan produk
Oriflame. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda untuk mengerjakan
bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan 1 tahun berikutnya.
4.Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru:
Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila ada
yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk
menemukannya sendiri. Seorang pakar pengembangan kepribadian ternama
diduniaAnthony Robbins mengatakan: "Buat apa susah-susah mencari jalan, karena
sudah banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal yang sama
mereka lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula."
Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai tingkat
kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana 'resep' dan
strategi mereka hingga mencapai sukses.
5.Anda terjebak dalam "Management Trap"
Sebetulnya ada 2 macam "management trap" yang bisa menjadi penghambat
utama bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya
tergantung pada Anda sendiri. Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori
seorang prospek ke Bisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa
prospek, Anda sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun Anda
lakukan untuk 'memberikan servis' agar mereka tidak kecewa dan berhenti
mengerjakan bisnis MLM Anda, mulai dari memberikan biaya operasional, downline,
dll. Kita sering terpaku dengan kebiasaan mensponsori consultan baru dan
memberikannya kepada consultan yang 'malas, dijaringan kita dengan harapan
mereka akan 'termotivasi' untuk menjadi aktif. Berapa kali atau berapa
persentase keberhasilannya? Paling banyak 1 atau 2 %.
Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar.
Sering seorang consultan memohon 'beri saya downline dong, biar semangat.'
Seharusnya consultan tersebut memberikan ijazah dulu kepada anaknya biar giat
sekolah? Atau, sering kita mendengar downline merengek ke 'upline harus bantuin
downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.' Ingat, tugas upline atau
sponsor memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan bukan
memberi downline, brosur, uang pendaftaran, dll.
Seorang consultan sukses mempunyai kepribadian seorang leader dari awal, bukan
setelah mendapat kucuran downline dari uplinenya. Bahkan semua consultan sukses
dengan bonus ratusan juta per bulan memiliki suatu kesamaan: mereka menghormati
jajaran sponsor dan upline mereka, tapi mereka tidak menggantungkan bisnis
mereka kepada para sponsor tersebut. "Saya lebih berkonsentrasi membina
organisasi saya, sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya."
Ungkap Debra seorang ibu rumah tangga dengan bonus lebih dari puluhan juta per
bulan.
"Saya jarang ngobrol dengan upline, sebab sibuk dengan downline saya.
Namun saya yakin upline saya tidak keberatan." Siapa yang keberatan punya
downline dengan bonus bulanan puluhan juta????
Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa Anda
sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik di MLM
yang mengatakan: "Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali."
Artinya semuaorang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya
sebagian kecil yang betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.
Sebagian besar dari jaringan Anda akan terdiri dari konsumen partimer MLM
mereka yang mengerjakan bisnis ini belum secara penuh, baik waktu maupun
komitmen. Tapi tugas dan strategi Anda adalah membina mereka yang memiliki
komitmen 100%, karena walaupun jumlah mereka sedikit, tapi merekalah yang akan
membuat Anda "pensiun kaya". "Saya hanya bekerja dengan 5 top
leader setiap bulan hanya mereka yang memberikan komitmen 100% pada bisnis
ini," kata Stefanus, penghasil bonus bulanan puluhan juta. "Untuk
mendapatkan 5 top leader tersebut, biasanya saya harus sponsor lebih dari 50
orang dan sering bahkan saya harus meneliti hingga kedalaman jaringan saya,
mereka tidak selalu di level pertama."
Management Trap berikutnya adalah anggapan bahwa kita MEMILIKI downline kita
selamanya dan seutuhnya. Seringkali tanpa sepengetahuan kita beberapa anggota
downline keanggotannya 'expired' atau kadaluwarsa. Kemudian beberapa
saatkemudian consultan tersebut bergabung lagi dengan sponsor yang berbeda,
maka 'mantan' upline atau sponsornya menjadi marah. Ingatlah bahwa MLM adalah
bisnis 'sukarela' dalam arti kita tidak bisa memaksa seseorang untuk bekerja
sesuai dengan kemauan kita. Ibaratnya kita telah cerai dengan pasangan kita,
apakah kita akan marah kalau dia kencan dengan orang lain? Seharusnya kita
justru harus memberikan semangat agar consultan tersebut lebih sukses dengan
jajaran uplinenya yang baru.
Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus
mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori
semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang
betul-betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada
individual tersebut. Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi
member baru untuk menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah
perkembangan para leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu beramh-tamah
untuk mempererat hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk melakukan hal yang sama
terhadap paraleaders mereka. Artinya, duplikasikan kepedulian Anda kepada
seluruh organisasi Anda.
6.Anda tidak mempunyai komitmen.
Kita sering mendengar member MLM mengatakan: saya mengerjakan 3 perusahaan MLM
dengan produk yang berbeda: food supplement, tas dan oli mobil karena saya
punya pangsa pasar yang berbeda. Seharusnya member diatas membuka supermarket
untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasarnya yang berbeda.
Kenapa member dengan lebih dari 1 MLM gagal di bisnis ini? Bisnis MLM adalah
bisnis duplikasi, jadi Anda akan menduplikasikan etika dan cara kerja Anda
kepada organisasi Anda- hal yang baik maupun hal yang buruk. Bayangkan,bila
Anda mengerjakan MLM A dan MLM B, maka downline Anda dari MLM A akan
mengerjakan MLM A dan MLM C. Kemudian downlinenya lagi akan mengerjakan MLM C
dan MLM D. Maka akhirnya Anda tidak memiliki jaringan/grup yang berjalan sesuai
dengan sistem.
'Saya akan komit ke satu perusahaan kalau bonusnya sudah besar?." Begitu
kira-kira alasan klasik para member. Tapi pernahkah kita berpikir:'Bonus teman
saya besar karena selama ini komit hanya ke satu perusahaan?'
Dari 100 penghasil terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline
Magazine, tidak seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1
perusahaan.
Selain komitmen terhadap satu bisnis MLM, Anda juga perlu komitmen terhadap
target Anda sendiri. Istilahnya: It's now or never!
Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan
perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai
target, kita akan kembali bersemangat.
Koreksi: Jangan memulai bisnis MLM di lebih dari 1 perusahaan karena Anda tidak
akan fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia lakukan untuk
mencapai semua target Anda? Kemudian jangan menyerah sebelum target tersebut
tercapai.
7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri
Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau
lebihtepat, apa saja yang harus Anda lakukan? Cukup sederhana:a. Konsumsi produk-produk
MLM Anda, jadilah "product of the products"b. Lakukan promosi offline
dengan memberikan presentasi yang optimal dan terus menerus untuk mensponsori
distributor baru.c. Lakukan promosi online untuk mensponsori consultan baru dan
binalah secara online.c. Lakukan training kepada grup Anda agar menduplikasikan
ke-3 hal tersebut diatas.
Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak consultan yang melakukannya? tanpa
mempercayai dan menggunakan sendiri produk MLM Anda, sangatlah sulit untuk
membuat orang lain menggunakannya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat, tidak
semua consultan akan menghasilkan bonus yang besar di jaringan Anda.
Tapi selama mereka mempercayai dan menggunakan produk, Anda akan terus
mendapatkan bonus. Produk adalah "kunci utama" apakah Anda akhirnya
akan bisa pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan
seberapa besar "uang pensiun" Anda tersebut).
Seringkali member MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan presentasi,
apalagi training. Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis MLM Anda. Bahkan
pernah sewaktu menghadiri sebuah presentasi MLM, seorang prospek mengeluh bahwa
presentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan tidak pernah berubah, jadi
banyak prospek yang sudah bosan. Kami bertanya walaupun sudah sangat menduga
bagaimana perkembangan jaringan MLM consultan tersebut. Jawabannya: tidak
berkembang sama sekali. Jelas bahwa consultan tersebut salah kaprah dalam
menerima suatu presentasi yang ditujukan untuk CALON PROSPEK, bukan untuk
consultan yang sudah aktif. Bagi seorang calon consultan, presentasi seperti
apapun adalah BARU.
Harvey Connors, seorang senior bisnis MLM bahkan membuat system dimana
membernya memberikan presentasi yang sama selama bertahun-tahun. "Anda
bahkan harus ikut tertawa saat mendengarkan lelucon yang sama. Puluhan kali.
Ratusan kali," katanya. Hasilnya, bonus ratusan juta perbulan dan puluhan
ribu organisasi yang berkebang terus.
Koreksi: kembalilah ke ilmu dasar MLM, yaitu, mengkonsumsi produk sendiri,
sponsori member baru(terus-menerus), dan duplikasikan ke-2 hal tersebut kepada
seluruh jaringan Anda. Memang tidak mudah untuk sukses di MLM, tapi juga tidak
serumit yang masyarakat umum perkirakan. Paling penting, kenalilah manfaat
produk secara global dan bagaimana memberikan presentasi yang efektif.
Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan "kesalahan"
klasik diatas? Anda sebaiknya menyadari dan mengakui kesalahan mana yang Anda
lakukan dan Anda DUPLIKASIKAN. Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah
mengerjakan bisnis MLMseperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting,
jangan Anda pernah merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di
masa lampau.
Anthony Robbins selalu mengatakan: "Sukses berasal dari tindakan benar,
tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu
kesalahan atau bad judgement." Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada
artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya.
PS : Tulisan ini Diambil dari forum dan dituliskan kembali oleh Setyowatie