Pages

Tuesday, November 28, 2006

Learn Internet Marketing yang HEBOH !!

Wah, wah, wah, suasananya panas nih TDA habis ikutan workshopnya Anne Ahira hari minggu yang lalu, dan beberapa teman sudah mulai praktekin ilmunya Ahira. Seperti yang dibilang sama Ahira, belajar internet marketing itu tidaklah instant dan bisa jadi kaya seketika, hasil yang dicapai saat ini dan dibagi kekita-kita sebagai muridnya merupakan hasil perjuangan yang membutuhkan waktu, biaya dan tenaga, belum lagi dari sikap yang tidak mendukung dari orang-orang terdekatnya.

Saya pun, akhirnya memutuskan untuk jadi murid Ahira, 3 bulan yang lalu, dan alhamdulillah sudah mulai praktek beberapa tips yang diajarkan melalui website membernya...

Yuk barengan belajar internet marketing dengan pakarnya di Indonesia, Anne Ahira...biar hemat waktu, biaya dan tenaga, yang pasti kita bakalan gabung dengan discussion group nya yang helpiiiing banget.

Monday, November 27, 2006

Sentilan di Tengah Hari :)

Hmm, tersenyum kecut juga sih tadi siang, waktu lunch bareng dengan seorang sahabat muslimah yang menyempatkan waktunya untuk ketemuan. Statusnya yang TDA membuat langkahnya ringan untuk menyambangi/mengompori temen2 dekatnya...hehe...ya termasuk aku ini. Alih-alih,, niatnya untuk ngomongin bisnis, eh jadi malah jadi ajang curhatnya seseorang yang masih amfibi ;-), tau kan siapa dia?!...

Intinya bagaimana sih meninggalkan 'kenyamanan' ini dan menciptakan dream yang akan memecut kita untuk berusaha lebih keras lagi. Kalau sekarang ini 'batang' pemasukan kita sudah kuat dan kita coba untuk berbisnis sambilan, jikalau tidak untung terus atau kadang-2 nombok, kita tidak risau dan masih juga merasa santai, dengan harapan ah yang primer kan masih ada dan cukup. Dia bilang, ciptakan 'nightmare' instead 'dream' nah loh, teori apalagi nih, baru denger deh kata hatiku...menurutnya jika kita mengkondisikan suatu kejadian 'nightmare' bagi keluarga kita jika kita tidak berhasil membangun bisnis dan menjadi full TDA, maka kita akan sulit untuk mengejar impian bisnis kita dengan kenyamanan kita yang masih jadi pegawai kantoran kaya sekarang. Nightmare itu misalnya, kalau orang tua kita atau anak kit yang masih batita/balita divonis sakit yang membutuhkan biaya besar, dan tidak bisa terbantu oleh tempat kita bekerja sekarang dan apalagi kita tidak mempunyai usaha sama sekali, maka apa yang akan terjadi dengan orang-orang yang kita sayangi itu, apakah kita harus rela kehilangan mereka, tanpa effort kita yang maksimal. Jikalau kita tidak mau financial mejadi benturan, maka kita berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan dan mengejar rejeki itu dari perniagaan, dan menjadikannya itu sebagai pilihan 'hidup/matiku'...dessss..berdesir darah di hatiku dan menerawang jauh pandangan mataku, dan mengangguk, iya yah aku tidak punya 'nightmare' dan bahkan 'impian' yang jauh pun tidak sempat kurenungkan dikala aktivitas sehari-hari telah menjadi rutinitas yang berulang.

Akankah bisa aku menjadi Full TDA?



Thursday, November 23, 2006

Jadi Pengusaha HARI INI juga !

Barusan browsing ke websitenya pak Purdie EU, eh ketemu artikel yang bagus, dan koq rasanya setelah dibaca menambah motivasi yang mau jadi pengusaha tulen..hehe.

Coba deh dibaca..dari Dari Majalah Swa Oleh : Harmanto Edy Djatmiko

Banyak sekali jalan menjadi entrepreneur, bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bagaimana caranya? Peluang apa saja yang bisa segera ditubruk?

Tak ada profesi yang sedemokratis profesi entrepreneur (wirausaha/pengusaha). Siapa pun Anda, asalkan hari ini punya keberanian, hari ini juga Anda bisa langsung menjadi pengusaha -- bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bandingkan, misalnya, untuk menjadi dokter, Anda mesti kuliah dulu bertahun-tahun di fakultas kedokteran. Demikian pula profesi lain seperti pengacara, arsitek, apoteker, psikolog, atau ahli konstruksi.

Memang, umumnya orang berpandangan, untuk menjadi wirausaha kita harus menyiapkan uang tunai lebih dulu sebagai modal. Itu sebabnya banyak orang sibuk berburu uang untuk menghimpun modal, biasanya dengan menjadi karyawan di perusahaan orang. Setelah dirasa cukup, barulah memutuskan membuka usaha sendiri. Namun ceritanya akan lain jika -- dan ini yang sering terjadi -- uang yang didapat ternyata dirasa hanya pas untuk hidup sehari-hari. Alhasil, cita-cita membuka usaha sendiri tinggallah cita-cita, karena usia keburu habis tersita untuk memikirkan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Pandangan bahwa untuk memulai usaha harus tersedia uang tunai, tak sepenuhnya benar. Dan itu telah dibuktikan oleh para pengusaha sukses. Sebagian besar dari mereka mengawali usaha justru ketika mereka tidak punya apa-apa, terdesak, putus sekolah/kuliah lantaran tak ada biaya, atau bahkan karena merasa terhina. Dalam kondisi nothing to loose ini, keberanian dan kenekatan mereka muncul. Dalam kondisi bukan siapa-siapa, mereka dipaksa untuk membangun “mimpi” masa depan, tertantang untuk meraihnya, dan berusaha keras menyusun strategi untuk mencapainya.

Keberanian dan motivasi yang menyala-nyala itu sekaligus menyingkirkan segala hal yang sebelumnya dianggap memalukan. Misalnya, karena tak punya uang serupiah pun di kantong, mereka tak segan-segan mengawali usaha sebagai makelar rumah, mobil, barang elektronik, aneka bahan bangunan, bahan kebutuhan pokok, atau barang-barang lainnya. Dengan modal dengkul ini, mereka langsung memetik keuntungan dari komisi atau berdasarkan kesepakatan lain yang ditentukan bersama pemilik barang.

Cara lain, misalnya, menjual jasa dengan lebih dulu meminta uang muka. Ini bisa dilakukan di industri jasa pendidikan seperti bimbingan belajar, les bahasa Inggris, kursus musik (piano, gitar, biola, dan sebagainya). Atau, bisa juga konsumen memesan barang tertentu kepada kita, tetapi sebelum barang pesanan itu kita kerjakan, kita minta uang muka lebih dulu. Nah, uang muka dari para konsumen itulah yang kita jadikan modal untuk menggelindingkan bisnis.

Gampang kan? Masih ada lagi. Kalau Anda kebetulan punya keahlian khusus, memasak misalnya, Anda bisa mencari pemodal untuk membuka restoran dengan sistem bagi hasil. Jurus-jurus seperti itulah yang tak bosannya diserukan Purdi E. Chandra, pendiri sekaligus “guru besar” Entrepreneur University, di depan para muridnya. Purdi sendiri drop out dari kuliahnya di tahun kedua gara-gara kesulitan uang kuliah dan biaya hidup. “Terus terang, dorongan terkuat dari dalam diri saya waktu memutuskan terjun ke dunia bisnis karena saya minder pada teman-teman kuliah yang hidupnya serba kepenak dan kelihatannya kaya-kaya,” ungkap pendiri dan pemilik Primagama Group, yang mengelola jaringan bimbingan belajar terbesar di Tanah Air. Kini, walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, Purdilah yang paling bos dan terkaya di antara anak-anak Angkatan 1979 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang sekarang bekerja di berbagai tempat.

Yang menggembirakan, belakangan semakin marak tren untuk sejak awal memutuskan menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup. Banyak lulusan segar perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri, tanpa ragu bertekad membangun bisnis sendiri. Demikian juga, tak sedikit profesional di perusahaan mapan tiba-tiba ganti haluan menjadi pengusaha. Seperti akan Anda baca pada tulisan Sajuta berikutnya, dengan bekal pendidikan yang lebih bagus, luasnya jejaring serta pengalaman yang matang, kelompok ini memang relatif lebih jeli memilih bidang bisnis yang belum digeluti orang, sehingga banyak dari mereka cepat meraih sukses. Namun, yang paling disaluti dari mereka adalah keberaniannya memutuskan terjun di dunia bisnis, membangun visi, dan eksekusinya yang gigih.

Sungguh banyak jalan untuk menjadi wirausaha. Profesi seperti dokter, arsitek, desiner interior, pengacara, atau bahkan artis, sebetulnya tinggal selangkah lagi bisa menjadi pengusaha jika mereka mau. Dokter bisa bikin klinik atau bahkan rumah sakit sendiri. Pengacara dapat mendirikan kantor konsultan hukum. Desainer interior bisa bikin kantor konsultan desain dan interior. Artis, dengan pergaulannya yang luas, bisa segera mendirikan rumah produksi sendiri.

Kalau punya uang dan tak ingin terlalu repot, Anda bisa langsung menjadi pengusaha dengan membeli waralaba (franchise) produk/jasa terkenal yang sudah terbukti sukses. Dengan semakin derasnya arus barang (baik lokal maupun dari mancanegara), bisnis keagenan dan distribusi pun sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Dalam perjalanannya, seperti halnya dalam kehidupan yang lain, para wirausaha pun dihadapkan pada banyak jebakan dan godaan. Salah satu sindrom yang sering muncul adalah euforia sukses. Karena telah membuktikan diri sukses, dorongan untuk mengejar sukses-sukses yang lain pun sering sedemikian menggebu sehingga mengabaikan kemampuan riilnya. Banyak contoh pengusaha yang awalnya maju pesat berkat bisnisnya yang berkembang sangat bagus, tiba-tiba limbung lalu terjungkal gara-gara terlalu ekspansif ke bidang-bidang baru yang belum begitu dikuasainya. Jadi, hati-hatilah. Laju boleh cepat tapi ritme hendaknya tetap terjaga.

Yang jelas, gairah menuju entrepreneurial society ini perlu disambut hangat. Sebab, sumbangan pengusaha kecil dan menengah terhadap perekonomian nasional -- seperti sudah sangat kerap didengung-dengungkan -- tak perlu disangsikan lagi. Terutama, dalam hal penyediaan lapangan kerja dan andilnya dalam membangun struktur perekonomian nasional yang sehat. Karena itu, sudah saatnya pemerintah (khususnya pemda) makin terpacu untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi munculnya para wirausaha baru. Bentuknya bisa macam-macam, antara lain ketersediaan kredit yang memadai bagi small and medium enterprises, penyaluran dana BUMN ke sasaran yang tepat, tidak membebani pajak secara tidak proposional, dan lain sebagainya.

Kegairahan yang sama juga dirasakan SWA yang secara reguler menggelar program Enterprise 50 (E-50), yakni membuat peringkat perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Pada penyelenggaraan yang kelima ini, SWA bekerja sama dengan PT Usaha Kita Makmur Indonesia didukung oleh Accenture. Tujuan utamanya agar semakin banyak lahir wirausaha yang tangguh. Di samping, tentu saja, terus memacu perusahaan kecil-menengah yang sudah ada agar terus berkembang secara kompetitif dan bermanfaat bagi semua stakeholder.


Wednesday, November 22, 2006

Keyakinan Menurut TDW

Tadi pagi, sambil menyeruput kopi hangat diteras rumah ku yang kecil, saya kembali lagi membaca buku nya TDW Financial Revolution, jadi sedikit ingin berbagi di blog apa yang sudah saya baca dan insyaAllah langsung saya buat goalnya untuk tujuan saya juga :)

Menurut TDW, aktivitas tidak sama dengan produktivitas, kita sering terjebak dalam aktivitas bukan dalam produktivitas, karena kita tidak menetapkan tujuan yang jelas dalam hidup kita, mmm termasuk saya juga nih kelihatannya :)

Intinya dalam menentukan tujuan haruslah dalam kata-kata positif, spesifik dan tertulis.
Contoh kata-kata positif misalnya "Dengan gembira saya Doris sudah mempunyai penghasilan bisnis ... (tulis penghasilan yang diinginkan) per bulan, sejak tanggal ... (tulis tanggal yang kita inginkan hal itu terwujud.

Contoh tujuan harus spesifik, kita mestinya pernah mengatakn "Besok mau bangun jam 5 pagi !!!" dan ternyata besok pagi tanpa melihat jam, kita bisa bangun tepat jam lima pagi !. Hal ini bisa terjadi karena otak bawah sadar kita tetap bekerja, walaupun kita tidur, dia selalu mengejar tujuan dan tidak membantah jika tujuannya spesifik, jelas dan mantap.

Kenapa kita harus menulis tujuan kita?
Pada tahun 1954, Yale University melakukan penelitian terhadap semua lulusan di tahun tersebut, siapa yang sudah mempunyai goal tertulis setelah lulus dari universitas tersebut.
Ternyata hanya 3%, dan dua puluh tahun kemudian, dilakukan penelitian ulang, ketika dibandingkan, total kekayaan yang dipunyai oleh lulusan yang mempunyai goal tertulis jauh lebih besar daripada jumlah total kekayaan dari lulusan yang tidak mempunyai goal tertulis.

Nah sudahkah kita menulis goal kita?

Saya sudah..sudah..sudah :) tadi pagi habis mandi hehe...nanti malam mau dilanjutin lagi ah, biar semakin yakin dan diaffirmasi bisa membuat 'tindakan' supaya tujuannya bisa terwujud...amien..amin..amin.

Tuesday, November 21, 2006

Jadi Konsultan Bisnis Fried Chicken ;-)


Lucu rasanya, membaca judul postinganku diatas, hehe, ini semua bermula dari pertanyaan melalui email tentang bisnis PREMAN Fried Chicken di JACC. Ini beberapa pertanyaan dan respon tentang usaha yang sudah dijalani selama 5 bulan ini.

Tanya 1: Ryad-Cibubur
Sepertinya saya pernah baca di suatu tempat kalo mbak Doris ada usaha
fried chicken. Saya ingin coba jual ayam goreng tepung di mall. Masalahnya, di situ ga boleh pake kompor gas, sementara kompor listrik muahal.

Jadi sementara kita masak dirumah, terus dikirim ke mall. Problemnya
stlh bbrp jam, ayam jadi dingin dan gak krispi, pertanyaan, gimana supaya
ayam tetap panas dan krispi?
Apakah pakai Microwave/oven toaster atau pemanas makanan atau ada alternatif lain?

Jawab 1:
Ass Pak Ryad,

Selamat ya udah mau coba buka usaha di mal :), mudah2an lancar ya usahanya.
Kebetulan fried chicken saya ini tidak dimasak sendiri tapi saya ambil dari pedagangnya langsung yg sudah berjualan hampir 5 thn ini, jadi saya rasa dia sudah punya banyak trik yang saya sendiri tidak tahu gimana caranya ayam itu bisa tetap menjadi krispi dan tidak mengandung banyak minyak.

Kalau saya tidak menggunakan oven/mikrowave karena terbentur masalah modal yang bisa ditoleransi untuk mengembangkan bisnis pertama saya ini, jadi saya akalin dengan menggunakan lampu 100 watt sebanyak 2 pcs dengan warna kuning spy bisa mengugah selera calon pembeli. Alhamdulillah, saya berjualan dari jam 7.00 pg hingga jam 16.00, ayamnya tetap masih enak :) dan masih sedikit panas walaupun tidak se-fresh seperti ayam yang baru digoreng.

Mudah-2an tip saya ini berguna ya untuk usaha bapak.

Salam,
Doris

Tanya 2 : Ryad-Cibubur
Itu krispinya tahan sampai berapa jam?
J: Krispi tahan sampai sore, counter saya udah tutup pun masih oke pak.

apakah belinya sekali beli banyak pagi2 trus dipanasin sampai jam 16?
J:Untuk hari-hari tertentu seperti pasar tasik (senin-kamis) dan sabtu/minggu saya bisa pesan
lebih dari sekali pak, tergantung sikon di mall saat itu, jadi sebaiknya sudah bicara dengan
si pemasok untuk siap selalu jika kita perlu nambah stok ayam.

Kalo ada sore ada sisa trus diapain?
J:Sisa selalu dibawa pulang pak, dan dikemas lagi untuk dibagikan ke saudara-saudara kita yang lebih
membutuhkan, biasanya disekitar puteran stasiun tebet atau siapapun orang yang kita ketemu ditengah
jalan waktu perjalanan pulang, tentunya juga disisakan untuk dibawa pulang ke rumah sendiri :)

Jual pakai harga diskon?
J:Tidak pak, saya belum menerapkan harga diskon untuk sisa stok ayam setiap sorenya.
Tapi ini bisa dicoba pak? Jangan lupa di Test and Measure.

Atau dijual lagi besoknya?
J: Disarankan jangan dijual lagi pak walopun skala usaha kecil tapi saya berusaha memberikan kualitas makanan yang terbaik untuk pelanggan apalagi target market saya sebenarnya sih si pegawai toko yang setiap hari bakalan jadi langganan kita. Lagipula kalau digoreng lagi, warnanya akan berubah menjadi lebih coklat dan keras.

Oya, utk biaya bikin counternya berapa?
J:Counter sederhana saja pak, nanti bapak lihat di gambar ya itu, sekitar 700 rb-an dan modal spanduk satu Rp. 45 rb.

buatnya dimana?
J:Yang paling dekat dengan rumah saya Jatinegara pak.

sehari bisa jual berapa potong ayam?
J:Tergantung pak, kalau dirata-rata hari normal 30-40 potong, tapi pernah dihari-hari tasik menjelang
bulan puas hingga 230 potong perhari, belum lagi kemungkinan menerima pesanan untuk arisan, ulang tahun sekolah anak dsbnya :), intinya ada aja rezekinya pak.
dan yg paling laku bagian apa? dada? paha pentung? paha atas? sayap?

Saya juga rencananya persis seperti yg sdh dilakukan mbak Doris,
berhubung ga bisa masak dan cuma bisa makan, saya beli ayam sdh matang dari orang lain yg sdh 10th jualan ayam goreng tepung.
Banyak nanya ya...gpp kan?
Sapa tau karena sering ditanya jadi bisa buka jasa konsultan usaha ayam goreng.. hehehe....

Saran Saya:

Tambahkan Added Value yang menarik untuk pelanggan, misalnya paket dengan nasi dan aqua seharga 6500 rph, atau juga ditambahkan dengan telor ceplok atau kentang goreng. Tergantung dari target market bapak ya. Karena JACC masih merangkak untuk menjadi hidup, insyaAllah, saya mencoba-coba saja dengan menambahkan telor ceplok hehe...dan juga subsidi silang dengan penjualan minuman yang margin nya lumayan besar.

Monday, November 20, 2006

BALERINA-KU PENTAS !!





Ini tahun kedua, Diva ikutan pementasan Lucy Ballet School di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru :), sungguh membanggakan melihat putri cantikku menari dan belajar menyamakan ritme dengan teman-teman seusianya diatas panggung. Rasa bangga, senang dan terharu menyelinap dilubuk hatiku sambil mengagumi diva diatas panggung menari balet.

Putri cantikku sudah hampir 2 tahun bergabung dengan Sanggar Nisyanda di dekat rumah dan tidak disanga-sangka dari kursus balet yang dulu kupilihkan untuknya tetap dia ikuti tanpa rasa bosan seorang anak balita, syukurlah diva suka dengan balet yang bisa melatih keseimbangan otak kanan dan kirinya nanti.

Tahun ini judul pementasannya adalah Four Seasons, terdiri dari 2 babak, babak pertama, semua anak murid Lucy Ballet School mementaskan tarian masing-masing, lucu sekali melihat anak-anak mulai dari umur 3 tahun hingga 10 tahun menari, kemudian dilanjutkan dengan babak kedua yang diisi oleh semua balerina diatas umur 10 thn bersama guru-guru mereka, diva pun sudah bergabung bersama kami dikursi penonton menikmati cerita babak kedua, terlihat keseriusannya mengikuti alur cerita, itu berbeda banget dengan yassir dan saya yang tidak punya 'kacamata' balet, akhirnya kami pun keasyikan melihat ekspresi wajah anak kami menonton daripada melihat ke panggung, sambil tersenyum bangga dan sesekali saling mencolek saking gelinya.

HALAL BIHAHAL TDA 2006 : 2 THUMBS UP !!



Ini komentarnya peserta yang datang Halal Bihalal hari minggu di Taman Bunga Cibubur.

Roni Yuzirman
Dari Halal Bi Halal TDA: Menuju Wisuda Januari 2007
"Tera janaa, tera janaa...!", demikian lirik lagu India yang didendangkan oleh Pak Bawie diiringi oleh organ tunggal dalam rangka memeriahkan acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Minggu 19 November di Taman Bunga Wiladatika, Cibubur. Rupanya Pak Bawie tak mau kalah dengan Pak Prasetyo dan Pak Anwar yang juga naik ke panggung memeriahkan suasana ceria ini.

Acara yang dihadiri kurang lebih 90 orang ini bertujuan untuk mempererat ikatan silaturahmi di antara para Action Member beserta anggota keluarganya. Setiap member juga diminta untuk memperkenalkan diri dan sharing cerita bisnisnya. Sebagai selingan, door prize sumbangan dari member pun dibagi-bagikan. Hadir juga tamu kita Pak Isdiyanto dari majalah Wirausaha dan Keuangan yang membagikan majalah gratis dan doorprize berlangganan 6 bulan gratis.

Di belakang tenda, tergelar beberapa meja milik member TDA F&B di antaranya Bakmi Patriot17 milik Bu Roess, Ayam Preman milik Mbak Doris, Sup Buah milik (?) dan Pisang Goreng Ta B'nana milik Pak Bawie. Untuk para TDA junior pun, panitia dari TDA F&B menyiapkan aneka acara seperti story telling dan permainan. Lengkap sudah rasanya acara yang disiapkan dalam waktu cukup singkat ini.

Saya sendiri merasa surprise dengan acara yang dibantu oleh Pak Arief yang juga pemilik event organizer di Bogor ini. Waktu masuk, saya melihat panggung dan tenda berdiri megah di tengah taman. Saya pikir ini bukan milik TDA, pasti itu adalah untuk acara milik kelompok lain. Saya pun memacu kendaraan berputar-putar sampai ke belakang mencari lahan pertemuan TDA. Tapi nggak ketemu. Ternyata benar, tenda-tenda tadi adalah milik TDA!

Ada cerita menarik dari Pak Iim mengenai orang yang protes kepada Tuhan di alam baka. Alkisah, orang ini mengalami banjir dahsyat di tempat tinggalnya. Ketika air sudah sampai setinggi dada, datanglah perahu yang ingin menyelamatkannya. Dia menolak tawaran itu dengan alasan ingin menunggui rumahnya dan berharap banjir akan segera surut. Kemudian setelah banjir setinggi leher datang lagi helikopter yang ingin menyelamatkannya. Dia pun tetap menolak dengan alasan yang sama. Akhirnnya dia pun mati tenggelam. Kata Pak Iim, TDA ini ibarat perahu dan helikopter yang mengulurkan tangannya kepada para membernya. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini, atau anda akan menyesal seperti orang tadi.

Atas nama member TDA, saya menyampaikan terima kasih kepada TDA F&B yang telah menyelenggarakan halal bi halal pertama ini khususnya kepada para panitia: Pak Bawie, Pak Arief, Bu Doris, Bu Roess, Bu Yuni, Bu Tita. Meskipun hanya diberi waktu cukup singkat, nyatanya sudah berhasil menyelenggarakan hajat yang cukup besar ini. Acara ini adalah semacam 'pemanasan' untuk Ulang Tahun TDA dan wisuda bulan Januari 2007 nanti. Insya Allah akan kita buat dengan perencanaan dan persiapan yang lebih matang.

Salam FUUUNtastic TDA!
Menuju Wisuda TDA Januari 2007

Wassalam,
Roni
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Eko June
Dalam kesempatan ini saya juga ingin memberikan apresiasi yang
sedalam-dalamnya untuk panitia penyelenggara. Segalanya serba luar
biasa, sangat profesional. Sampai hal kecil seperti mengadakan acara buat
anak2 sehingga orangtua-nya bisa tenang dan nyaman bersilahturahmi dan
ber-networking ria. Salut ! :)

Salam kenal teramat hangat juga buat member2 yang baru dalam kesempatan
tersebut kita bertemu, suatu kebanggaan bisa bertemu dengan rekans sekalian.
Pak Afrizal, pak Asep, pak Anwar dll.

Semoga ikatan kekeluargaan dan persahabatan ini tetap bisa langgeng dan
terpelihara dengan baik. Amin.

Wassalam.
-ekojune-
0816102452

Friday, November 17, 2006

Peserta HBH Perdana mendekati 100 orang !!!

TDA Action members,
Berikut nama-nama yang bersedia hadir di HBH TDA Perdana nanti.
1. Bawie - LUNAS
2. Nita - LUNAS
3. Anak Bawi 1 - LUNAS
4. Anak Bawi 2 - LUNAS
5. Adi Otobisniz
6. Yassir
7. Doris
8. Adiva
9. Asisten / Penjaga Adiva
10. Ross Suprapto
11.Wahyuni
12. Tita miss cookies
13.A. Yoga R -
14.A. Yoga R - 1 (+3 org dari Tomodachi Shoe Corner)
15.A. Yoga R - 2
16. A. Yoga R - 3
17. Feli
18. Anria
19. Agus Ali
20. Istri agus ali
21. Anak agus ali -1
22. Anak agus ali -2
23. Afrizal
24. Istri Afrizal - batal
25. Anak Afrizal -1
26. Anak Afrizal -2 - batal
27. Anak Afrizal -3 - batal
28. Purwantiko Yunaryo
29. Eko June
30. Mila
31. Anak eko june-1
31. Anak eko june-2
32. Roni Yuzirman
33. Ely Febrita
34. Andi Sasongko
35. Istri Andi Sasongko
36. TonY Lissafwan
37. Istri TonY Lissafwan
38. Anak TonY Lissafwan - 1
39. Anak TonY Lissafwan - 2
40. Hendra
41. Istri Hendra
42. Anak Hendra -1
43. Arief Nugroho
44. Iman Chandra
45. Ismanda Fauzi
46. Hasan
47. Istri Hasan
48. Anak Hasan
49. Anwar
50. Istri Anwar
51. Anak Anwar - 1
52. Anak Anwar - 2
53. Agung Kuswanto
54. Istri Agung Kuswanto
55. Anak Agung Kuswanto -1
56. Anak Agung Kuswanto -2
57. Anak Agung Kuswanto -3
58. Parvidia
59. Anak Parvidia - 1
60. Teguh Atmajaya
61. Asep Indra
62. Istri Asep Indra
63. Mukti Prayitno
64. Istri Mukti Prayitno
65. Anak Mukti Prayitno-1
66. Hany
67. Tosi Risman
68. Istri Tosi Risman
69. Anak Tosi Risman -1
70. Anak Tosi Risman -2
71. Hadi Kuntoro
72. Istri Hadi Kuntoro
73. Anak Hadi Kuntoro - 1
74. Anak Hadi Kuntoro - 2
75. Anak Hadi Kuntoro - 3
76. Sulis (Lucky Crepes)
77. Santo (suami Sulis)
78. Shafira (anak)
79. Halik Sahbana
80. erzandi nyobabisnis
81. Mohamad Miftahudin
82. Istri Mohamad Miftahudin
83. Muhidin - LUNAS
84. Istri Muhidin - LUNAS
85. Anak Muhidin - 1– LUNAS
86. Anak Muhidin - 2– LUNAS
87. Darul Makmur
88. Hantiar
89. Istri Hantiar
90. Kasrul
91. Ina Sutan
92. Iim Rusyamsi
93. Andi Purnomo
94. Istri Andi Purnomo
95. Anak Andi Purnomo -1
96. Erni Sagita
97. Teman Erni Sagita

Yang ingin melulnasi kewajibannya segera transfer ke
BCA KCP Cimanggis, Norek : 1662172621 a/n Roesmijati
dan konfirmasi melalui sms ke hpnya/hp pak bawie.

Detil undangannya, silahkan lihat di sini

To mbak Sulis:
Pesen stand untuk lucky crepesnya sekalian mbak?

Salam,
Panitia Kecil HBH TDA 2006

Undangan Halal Bihalal TDA Perdana :) Don't Miss IT !!!!

TDA Action Members,

Halal Bihalal I tinggal 2 hari lagi !!! Hayo yang belum mendaftar dan yang belum melaksanakan kewajibannya untuk pembayaran :), mohon dengan sangat agar team kecil pelaksananya dibantu. Karena dengan melunasi pembayaran team kecil dapat melakukan reservasi tempat dan pemesanan jumlah makanannya.

Kesempatan halal bihalal ini disamping bersilaturahmi setelah sebulan penuh berpuasa, juga sebagai charger TDAers untuk bertemu muka langsung dengan para provokator dan pak Haji Ali sebagai tokoh panutan kita semua :), sekaligus insyaAllah sebagai ajang untuk mendapatkan AHA baru !, kalau sebelumnya sudah akrab lewat internat dan mail, sekarang lah saatnya bertemu muka supaya lebih gres lagi sinerginya.

Bagi yang mau bawa brosur, contoh produk, atau mau berbagi rejeki
berupa doorprize silahkan menghubungi Panitia. Dan tentunya kartu nama jangan sampai lupa yah :)

Acaranya sbb:
Tempat : Taman Rekreasi Wiladatika.
Jl. Jambore I Cibubur (pintu masuk di depan Cibubur Junction)
Tanggal : Minggu, 19 Nov 2006
Jam : 09.00 - 13.00
Detil Acara :
09.00 - 09.30 Registrasi
09.30 - 09.35 Pembukaan oleh MC dan berdoa bersama
09.35 - 09.45 Kata Pembuka Dari TDA Founder (Pak Ronny)
09.45 - 10.00 Kata Sambutan Dari TDA Sesepuh (Pak Haji Ali - on confirmation)
10.00 - 12.00
- Perkenalan member, tapi mungkin tidak semua, akan kita undi siapa yang bakalan dapet kesempatan itu, sekalian promosi juga bolehhhh :)
- Berbagi Cerita dari TDA icon (langung di dor aja yah, pak Hadi dan pak Iim bersiap2 yah hehe, dan juga dari srikandi TDA kita yah Mbak Ross dan beberapa nama lainnya yang kita undi untuk sharing, atau mungkin mbak ely juga boleh :)
12.00 - 13.30 ISHOMA
13.30 - Selesai Bebas, Ramah Tamah, Door Price
14.00 Doa Penutup dan selesai

Untuk anak-anak
Akan disediakan pendongeng/penghibu r anak-anak sehingga para bunda-pandanya bisa santai ber-sinergi. dan katanya kalau mau berenang juga silahkan tapi tidak termasuk HTM ya :), juga harap membawa penjaga anak masing-masing jika ingin berenang.

HTM untuk ditukarkan dengan kupon makan siang
Dewasa @ Rp. 45.000,-
Anak-anak @ Rp. 35.000,-
HTM sudah termasuk sarapan pagi loh jadi gak usah bingung dan
bawa makanan dari rumah dan juga untuk TDA Peduli.

Transfer
BCA KCP Cimanggis, Norek : 1662172621 a/n Roesmijati

Stand Makanan yang tersedia
1. Mukti Prayitno (Nasi goreng)
2. Doris Nst (Preman Fried Chicken)
3. Roes Suprapto (Bakmi Patriot 17)
4. Bawie (Pis-Gor Ta B'nana)
5. Ina Sutan (Minuman dan Jus)

Disediakan meja ukuran 60cm x 120cm dan 1 buah kursi.
Kalau masih ada yang mau daftar silahkan saja ke Ibu Tita yah di
0818-08718676

Daftar Sementara Peserta
1. Bawie - LUNAS
2. Nita - LUNAS
3. Anak Bawi 1 - LUNAS
4. Anak Bawi 2 - LUNAS
5. Adi Otobisniz
6. Yassir
7. Doris
8. Adiva
9. Roess Suprapto
10. Kamiilah (princess mbak roess)
11.Wahyuni
12. Tita miss cookies
13.A. Yoga R -
14.A. Yoga R - 1 (+3 org dari Tomodachi Shoe Corner)
15.A. Yoga R - 2
16. A. Yoga R - 3
17. Feli
18. Anria
19. Agus Ali
20. Istri agus ali
21. Anak agus ali -1
22. Anak agus ali -2
23. Afrizal
24. Istri Afrizal
25. Anak Afrizal -1
26. Anak Afrizal -2
27. Anak Afrizal -3
28. Purwantiko Yunaryo
29. Eko June
30. Mila
31. Anak eko june-1
31. Anak eko june-2
32. Roni Yuzirman
33. Ely Febrita
34. Andi Sasongko
35. Istri Andi Sasongko
36. TonY Lissafwan
37. Istri TonY Lissafwan
38. Anak TonY Lissafwan - 1
39. Anak TonY Lissafwan - 2
40. Hendra
41. Istri Hendra
42. Anak Hendra -1
43. Arief Nugroho
44. Iman Chandra
45. Ismanda Fauzi
46. Hasan
47. Istri Hasan
48. Anak Hasan
49. Anwar
50. Istri Anwar
51. Anak Anwar - 1
52. Anak Anwar - 2
53. Agung Kuswanto
54. Istri Agung Kuswanto
55. Anak Agung Kuswanto -1
56. Anak Agung Kuswanto -2
57. Anak Agung Kuswanto -3
58. Parvidia
59. Anak Parvidia - 1
60. Teguh Atmajaya
61. Asep Indra
62. Istri Asep Indra
63. Mukti Prayitno
64. Istri Mukti Prayitno
65. Anak Mukti Prayitno-1
66. Hany
67. Tosi Risman
68. Istri Tosi Risman
69. Anak Tosi Risman -1
70. Anak Tosi Risman -2

Ditunggu pembayarannya secepatnya ya !!!

Sampai bertemu di HALAL BIHALAL I TDA.

Salam,
Panitia Kecil HBH 2006

Wednesday, November 08, 2006

Resep Preman Fried Chicken

Saya kaget juga dapet email dari pak Mukti yang minta sharing resep untuk bikin ayam goreng tepung PREMAN? Terus terang saja saya sendiri walaupun sudah 5 bulan ini berjualan ayam goreng tepung ala fried chicken, tidak pernah mendapatkan resep dan tips dari sang produsen yang sudah berjualan lebih kurang 5 tahun...karena memang saya tidak bermaksud menjadi produsen sendiri untuk saat ini :)

Sayang saya tidak bisa membantu pak Mukti ya, saran saya sih coba join di milis yang membahas tentang resep makanan atau mungkin wisata kuliner untuk bisa bertanya tentnag resep dan tips untuk membuat ayam goreng tepung yang gurih, garing dan tidak berminyak.

Atau mungkin teman-teman ada yang bisa merekomendasikan milis yang bagus supaya kesulitan pak Mukti bisa terjawab.

Tuesday, November 07, 2006

Kangen update blog-ku ini

Wuah akhirnya ketemu lagi username untuk melakukan posting diblog ku ini :-), kangen juga udah lama bener loh, sampean lupa kalau punya blog alias jurnal pribadi.

Hari ini sudah masuk bulan ke-5 buka usaha preman fried chicken di JACC, pasang surut dalam usaha sudah mulai dibiasakan :), dan alhamdulillah bisa lebih tawakal dan malahan bisa jadi titik tolak untuk melakukan leap ke bidang bisnis yang lain. Preman off selama satu bulan penuh di bulan puasa yang lalu, untuk menghormati keberkahan datangnya bulan tsbt, maklum masih punya perasaan tidak enak untuk berjualan makanan dikala yang lainnya sedang melakukan ibadah puasa.

Dan sudah tiga hari ini preman tidak buka :) karena dipindahkan lagi oleh manajemen JACC ke tempat yang baru, (JACC sedang bergiat perapihan jenis dagangan) dan sekarang sedihnya lagi sudah tidak boleh berjualan paket nasi selain di food court. Jadilah sekarang konter preman hanya diisi dengan ayam goreng tepung dan minuman seadanya.

Sewa konter tinggal hitungan hari lagi, dan masih menimbang-nimbang untuk memperpanjang sewa lagi disana. Kalaupun iya diperpanjang mungkin harus diganti bidang usahanya. Sore kemaren, Yassir sudah mencari-cari tempat yang baru di sekitar rumah, ancer-2nya Superindo atau yang dekat dengan sekolah untuk preman direlokasikan, sedang melihat-lihat dulu nih, mudah-mudahan saja ada petunjuk yang menggembirakan.