Pages

Wednesday, February 06, 2008

Desa Wisata Cinangneng

Kelas I SDN Percontohan TT 15 rencananya akan ber-widya-wisata ke Cinangneng, dengan tema "Poelang Kampoeng". Adiva dah sangat gembira banget, dan tiap hari membaca selebaran yang dibagikan wali kelasnya waktu rapat bulanan hari sabtu yang lalu :-)

Duh, anakku hepi bener sih kamu nak. Kasian juga ya karena tidak pernah tahu dan merasakan seperti apa rasanya pulang kampung karena kakek dan neneknya dah bermukim di sini, Jakarta.

Saya pun ikut bergembira karena bisa mengikuti bis anak-anak nanti. Bersama dengan ibu-ibu yag lain kami pun akan ikut merasakan tempat wisata sambil belajar Cinangneng dan bisa juga merasakan luapan kegembiraan anak-anak disana ketika main ke sawah, memandikan kerbau, menyebrangi sungai yang dangkal, mengenal padi, membuat wayang dan memainkan alat-alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan.

Pastinya akan menarik sekali dan berbekas di ingatan Adiva. Semoga saja dia nanti sehat dan ceria.

Salam,
Doris Nasution
Owner, "Shaakira"
Outlet Jilbab & Kerudung Pilihan (Kerudung El-Zoya, Jilbab Permata, Jilbab Rabbani)
Tebet Barat, Jak-Sel
Email: dorisnst@yahoo.com | YM:dorisnst | HP:0815-86038678


2 comments:

Anonymous said...

Bagi kita yang sudah bosan dengan liburan ke hotel berbintang dan tempat
perbelanjaan yang itu-tu lagi. Sebagai pengelola Sudi H Adiarto mencoba membuat
sebuah kegiatan yang bisa diikuti dan dinimati oleh siapa saja yang ingin
mengetahui dan mengenal kehidupan masyarakat pedesaan, ditambah keindahan
alam serta kerajinan tangan yang luar biasa indahnya.

Sudi H Adiarto mempunyai beberapa penginapan / villa yang bisa digunakan untuk
bermalam dan tempat penginapan ini dipakai sebagai pintu gerbang untuk
memasuki perkampungan pancawati tersebut.

Dengan program wisata budaya jawa barat dan Tour De Kampoeng pancawati, bayangkan kita bisa berjalan dipematang sawah melihat dari dekat pak petani membajak / menanam padi hingga kepenggilingannya padi,jalan diperkampoengan hingga mengunjungi beberapa industri rumah
tangga, mulai dari wayang golek, gedeg, peternakan ikan patin dll.

Di tengah perjalanan bisa singgah di rumah penduduk setempat untuk
menikmati teh dan aneka jajanan kampung yang khas dan tentunya enak.( "Misro" manisna dijero atau "Combro" oncomna dijero

Bagi anak-anak kegiatan memandikan kerbau merupakan
salah satu kegiatan yang paling ditunggu. Selain itu ada berbagai macam
kegiatan dari belajar main gamelan, tarian jawa, membuat boneka wayang dari
daun singkong sampai membuat nasi timbel dengan daun pisang , membuat jajanan kampoeng " Misro /Combro"

Paket jalan-jalan yang ditawarkan beragam, dari yang per-jam sampai dengan
menginap. Jika bermalam kita juga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan
ronda malam!

Sekitar 40 anak yang sebagian besar bermata biru, berambut pirang dan tak
sungkan bertanya itu tambah riang ketika sampai di tempat memandikan kerbau.
Satu per satu mereka turun. Mereka pun nyebur ke air sedalam
pinggang orang dewasa dan bergumul dengan dua ekor kerbau yang sedang
berendam.

Anak-anak itu sedang mengikuti rangkaian acara Tour Pulang Kampoeng: paket
wisata pedesaan yang diadakan oleh Kampoeng Wisata Pancawati, Caringin,
Bogor. Dalam paket tur itu, peserta diajak berkeliling Kampung pancawati,
melihat sekaligus mempraktekan bagaimana orang kampung bercocok tanam "nandur "menanam padi sambil mundur
makan combro (oncomna di jero=oncomnya di dalam), minum air kendi, menjemur
padi sampai bagaimana gabah digiling menjadi beras.

Usai memandikan kerbau, peserta makan siang di penginapan. Setelah itu
pemandu akan mengumpulkan kembali peserta dan membaginya ke dalam beberapa
kelompok--jika pesertanya banyak. Satu kelompok belajar main angklung, satu
kelompok diajari bagaimana membuat wayang dari daun singkong, kelompok lain
menari dan belajar menabuh gamelan sunda. Anak-anak dari berbagai negara
itu antusias menggoyang-goyangkan alat musik dari bambu itu sampai
menghasilkan nada lagu Tatar Sunda, Burung Kakatua atau Naik-naik ke Puncak
Gunung dll

Jika sudah usai, giliran kelompok angklung belajar membuat wayang daun
singkong. Permainan yang tak pernah mereka dapatkan. Hingga wayang-wayang
bikinan tangan mereka sendiri itu dimasukan ke dalam tas dan dibawa pulang
sebagai oleh-oleh. Oleh-oleh lainnya bagi peserta yang termasuk dalam paket
wisata adalah wayang golek, gendang kecil, obor,
lodong dan angklung mini. Jika ingin mendapatkan yang lain atau jumlah
lebih, peserta bisa membelinya dari penduduk yang membuat.

Tak hanya sekolah-sekolah asing di Jakarta yang meminati wisata keliling
kampung ini. Menurut Sudi H Adiarto setiap pekan 40 kamar penginapan yang dapat menampung 300 orang selalu terisi. dari sekian unit pondok itu ditata dengan apik sesuai alam
pedesaan. Selain anak-anak sekolah, banyak peserta dari kantor tertentu
yang datang ke penginapannya untuk berlibur dalam jumlah banyak.

Tapi pendatang yang menginap tidak selalu ikut paket wisata Pulang Kampung.
"Kalau mau paket Pulang Kampung, peserta minimal 40 orang," katanya.

Paket Menginap Rp. 200.000 nett/per orang/ termasuk : Makan siang,pagi,malam,snack sore,welcomedrinks,fasilitas kolam renang.
(Bath room / non ac )

PAKET MENGINAP Rp. 350.000 nett/per orang / min:25 orang
Termasuk : Makan siang,malam,pagi,snack,fasilitas kolam renang ( bath room/waterheater/ac)

PAKET MENGINAP VILLA / JINENG (rumah panggung )
Rp. 600.000 - Rp. 3.500.000 untuk 6 - 15 orang

Alasan dipakai jumlah minimal, kata Sudi, karena dalam tur itu juga
melibatkan masyarakat kampung Pancawati. Oncom, air kendi, sawah yang
ditanami atau dipanen padinya itu milik penduduk asli. Sudi membayar
penduduk-penduduk itu menyediakan oncom dan kawan-kawannya itu. "Kalau cuma
sedikit, selain tidak ramai, juga biaya yang dikeluarkan terlalu besar,"
ujarnya.

Untuk paket wisata Budaya jawa Barat itu sendiri, peserta dikenai biaya Rp 150.000 per orang ( termasuk Bus AC snack,welcomedrinks,snack 3x,sertifikat ) apabila Bus disediakan peserta sendiri maka harga paket Wisata Busaya Adalah Rp. 100.000,- "Cukup murah " karena tur kampung dilakukan sepanjang hari,
dari pagi sampai sore. Paket satu hari ini juga dirancang agar anak-anak
itu tidak perlu menginap. Jika yang datang peserta dari sekolah, kata
Sudi, sebelum tur kampung dimulai, anak-anak sekolah itu dipertemukan
dalam satu kelas dengan anak-anak sekolah SD Negeri Pancawati peserta juga dapat mengikuti salah satu mata pelajaran dan memberikan makanan/minuman sehat " untuk tour ini akan dikenakan biaya Rp. 185.000 (termasuk : Bus AC snack pack,welcomedrinks,makansiang,bakti sosial,sertifikat "

Menarik melihat anak-anak bule itu berbaur duduk satu bangku dengan
anak-anak sekolah lokal. Mereka bersalaman saling kenal, bertukar
cinderamata dan bergantian bernyanyi lagu asal negara masing-masing.
Anak-anak dari benua lain itu menjadi tontonan tersendiri bagi penduduk
sekitar, sampai pintu dan jendela dipenuhi anak-anak dan ibu yang
menonton. "Melihat bule sebetulnya sudah biasa sejak ada kampung wisata,
tapi peserta selalu jadi tontonan tersendiri," kata Sudi
Sudi terus memperbarui program paket wisata yang benar-benar bercirikan
pedesaan. "Saya tidak ingin menghadirkan tempat wisata seperti pedesaan,
tapi betul-betul pedesaan," katanya. Kini ia sedang merancang
paket wisata ronda keliling kampung pada malam hari. Peserta akan dibawa
keliling kampung pada malam hari sambil membawa obor, bercengkrama dengan
penduduk kampung dan memakan makanan yang dibuat oleh penduduk kampung yang
dilewati.

Bagi penduduk sekitar kehadiran Kampung Wisata yang sudah berdiri sejak
sepuluh tahun silam itu menjadi berkah tersendiri. Selain bisa berinteraksi
dengan orang kota, mereka juga bisa mendapat pekerjaan dengan menjadi
pembuat produk oleh-oleh atau menjadi pemandu.

Sudi bercerita, pernah suatu kali ia ingin yang jadi pemandu bercocok
tanam dari mahasiswa. Tapi para mahasiswa itu tak mampu memberi contoh dan
menjelaskan secara sederhana proses menanam tanaman di kampung itu. "Justru
ada orang kampung sini yang paham betul suatu tanaman ditanam hingga jadi
bahan makanan," puji Sudi. Alhasil, para penduduk itu yang fasih membuat
kagum Ferrier dan kawan-kawan.

Untuk sekedar menghilangkan stres, perlu kiranya pada saat akhir pekan kita
melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk sekedar penyegaran sehingga
ketika esok harus kembali pada pekerjaan paling tidak sudah menjadi lebih
bersemangat. Mungkin pertanyaannya di mana tempat untuk melakukan kegiatan
menyenangkan itu tanpa harus menghabiskan waktu terlalu banyak karena masa
akhir pekan yang juga singkat? KAMPOENG WISATA PANCAWATI mungkin bisa jadi alternatif
pilihan Anda.

Terletak sekitar 10 kilometer setelah pintu tol ciawi. Pancawati sebuah destinasi yang mudah dijangkau dari Jakarta. Dibutuhkan
hanya sekitar 60 menit untuk mencapainya. Kampoeng Wisata Pancawati menawarkan nuansa yang
berbeda bagi Anda yang penat dengan kesibukan kota besar dan menyukai
konsep kembali ke alam (back to nature) tanpa harus kehilangan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga karena selain pesona alamnya Pancawati juga
menawarkan rekreasi edukatif untuk anak-anak Anda.

Reservasi : Sdr Sudi h Adiarto
Telp : 0521-8240133 / 0817153534

Anonymous said...

Bagi kita yang sudah bosan dengan liburan ke hotel berbintang dan tempat
perbelanjaan yang itu-tu lagi. Sebagai pengelola Sudi H Adiarto mencoba membuat
sebuah kegiatan yang bisa diikuti dan dinimati oleh siapa saja yang ingin
mengetahui dan mengenal kehidupan masyarakat pedesaan, ditambah keindahan
alam serta kerajinan tangan yang luar biasa indahnya.

Sudi H Adiarto mempunyai beberapa penginapan / villa yang bisa digunakan untuk
bermalam dan tempat penginapan ini dipakai sebagai pintu gerbang untuk
memasuki perkampungan pancawati tersebut.

Dengan program wisata budaya jawa barat dan Tour De Kampoeng pancawati, bayangkan kita bisa berjalan dipematang sawah melihat dari dekat pak petani membajak / menanam padi hingga kepenggilingannya padi,jalan diperkampoengan hingga mengunjungi beberapa industri rumah
tangga, mulai dari wayang golek, gedeg, peternakan ikan patin dll.

Di tengah perjalanan bisa singgah di rumah penduduk setempat untuk
menikmati teh dan aneka jajanan kampung yang khas dan tentunya enak.( "Misro" manisna dijero atau "Combro" oncomna dijero

Bagi anak-anak kegiatan memandikan kerbau merupakan
salah satu kegiatan yang paling ditunggu. Selain itu ada berbagai macam
kegiatan dari belajar main gamelan, tarian jawa, membuat boneka wayang dari
daun singkong sampai membuat nasi timbel dengan daun pisang , membuat jajanan kampoeng " Misro /Combro"

Paket jalan-jalan yang ditawarkan beragam, dari yang per-jam sampai dengan
menginap. Jika bermalam kita juga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan
ronda malam!

Sekitar 40 anak yang sebagian besar bermata biru, berambut pirang dan tak
sungkan bertanya itu tambah riang ketika sampai di tempat memandikan kerbau.
Satu per satu mereka turun. Mereka pun nyebur ke air sedalam
pinggang orang dewasa dan bergumul dengan dua ekor kerbau yang sedang
berendam.

Anak-anak itu sedang mengikuti rangkaian acara Tour Pulang Kampoeng: paket
wisata pedesaan yang diadakan oleh Kampoeng Wisata Pancawati, Caringin,
Bogor. Dalam paket tur itu, peserta diajak berkeliling Kampung pancawati,
melihat sekaligus mempraktekan bagaimana orang kampung bercocok tanam "nandur "menanam padi sambil mundur
makan combro (oncomna di jero=oncomnya di dalam), minum air kendi, menjemur
padi sampai bagaimana gabah digiling menjadi beras.

Usai memandikan kerbau, peserta makan siang di penginapan. Setelah itu
pemandu akan mengumpulkan kembali peserta dan membaginya ke dalam beberapa
kelompok--jika pesertanya banyak. Satu kelompok belajar main angklung, satu
kelompok diajari bagaimana membuat wayang dari daun singkong, kelompok lain
menari dan belajar menabuh gamelan sunda. Anak-anak dari berbagai negara
itu antusias menggoyang-goyangkan alat musik dari bambu itu sampai
menghasilkan nada lagu Tatar Sunda, Burung Kakatua atau Naik-naik ke Puncak
Gunung dll

Jika sudah usai, giliran kelompok angklung belajar membuat wayang daun
singkong. Permainan yang tak pernah mereka dapatkan. Hingga wayang-wayang
bikinan tangan mereka sendiri itu dimasukan ke dalam tas dan dibawa pulang
sebagai oleh-oleh. Oleh-oleh lainnya bagi peserta yang termasuk dalam paket
wisata adalah wayang golek, gendang kecil, obor,
lodong dan angklung mini. Jika ingin mendapatkan yang lain atau jumlah
lebih, peserta bisa membelinya dari penduduk yang membuat.

Tak hanya sekolah-sekolah asing di Jakarta yang meminati wisata keliling
kampung ini. Menurut Sudi H Adiarto setiap pekan 40 kamar penginapan yang dapat menampung 300 orang selalu terisi. dari sekian unit pondok itu ditata dengan apik sesuai alam
pedesaan. Selain anak-anak sekolah, banyak peserta dari kantor tertentu
yang datang ke penginapannya untuk berlibur dalam jumlah banyak.

Tapi pendatang yang menginap tidak selalu ikut paket wisata Pulang Kampung.
"Kalau mau paket Pulang Kampung, peserta minimal 40 orang," katanya.

Paket Menginap Rp. 200.000 nett/per orang/ termasuk : Makan siang,pagi,malam,snack sore,welcomedrinks,fasilitas kolam renang.
(Bath room / non ac )

PAKET MENGINAP Rp. 350.000 nett/per orang / min:25 orang
Termasuk : Makan siang,malam,pagi,snack,fasilitas kolam renang ( bath room/waterheater/ac)

PAKET MENGINAP VILLA / JINENG (rumah panggung )
Rp. 600.000 - Rp. 3.500.000 untuk 6 - 15 orang

Alasan dipakai jumlah minimal, kata Sudi, karena dalam tur itu juga
melibatkan masyarakat kampung Pancawati. Oncom, air kendi, sawah yang
ditanami atau dipanen padinya itu milik penduduk asli. Sudi membayar
penduduk-penduduk itu menyediakan oncom dan kawan-kawannya itu. "Kalau cuma
sedikit, selain tidak ramai, juga biaya yang dikeluarkan terlalu besar,"
ujarnya.

Untuk paket wisata Budaya jawa Barat itu sendiri, peserta dikenai biaya Rp 150.000 per orang ( termasuk Bus AC snack,welcomedrinks,snack 3x,sertifikat ) apabila Bus disediakan peserta sendiri maka harga paket Wisata Busaya Adalah Rp. 100.000,- "Cukup murah " karena tur kampung dilakukan sepanjang hari,
dari pagi sampai sore. Paket satu hari ini juga dirancang agar anak-anak
itu tidak perlu menginap. Jika yang datang peserta dari sekolah, kata
Sudi, sebelum tur kampung dimulai, anak-anak sekolah itu dipertemukan
dalam satu kelas dengan anak-anak sekolah SD Negeri Pancawati peserta juga dapat mengikuti salah satu mata pelajaran dan memberikan makanan/minuman sehat " untuk tour ini akan dikenakan biaya Rp. 185.000 (termasuk : Bus AC snack pack,welcomedrinks,makansiang,bakti sosial,sertifikat "

Menarik melihat anak-anak bule itu berbaur duduk satu bangku dengan
anak-anak sekolah lokal. Mereka bersalaman saling kenal, bertukar
cinderamata dan bergantian bernyanyi lagu asal negara masing-masing.
Anak-anak dari benua lain itu menjadi tontonan tersendiri bagi penduduk
sekitar, sampai pintu dan jendela dipenuhi anak-anak dan ibu yang
menonton. "Melihat bule sebetulnya sudah biasa sejak ada kampung wisata,
tapi peserta selalu jadi tontonan tersendiri," kata Sudi
Sudi terus memperbarui program paket wisata yang benar-benar bercirikan
pedesaan. "Saya tidak ingin menghadirkan tempat wisata seperti pedesaan,
tapi betul-betul pedesaan," katanya. Kini ia sedang merancang
paket wisata ronda keliling kampung pada malam hari. Peserta akan dibawa
keliling kampung pada malam hari sambil membawa obor, bercengkrama dengan
penduduk kampung dan memakan makanan yang dibuat oleh penduduk kampung yang
dilewati.

Bagi penduduk sekitar kehadiran Kampung Wisata yang sudah berdiri sejak
sepuluh tahun silam itu menjadi berkah tersendiri. Selain bisa berinteraksi
dengan orang kota, mereka juga bisa mendapat pekerjaan dengan menjadi
pembuat produk oleh-oleh atau menjadi pemandu.

Sudi bercerita, pernah suatu kali ia ingin yang jadi pemandu bercocok
tanam dari mahasiswa. Tapi para mahasiswa itu tak mampu memberi contoh dan
menjelaskan secara sederhana proses menanam tanaman di kampung itu. "Justru
ada orang kampung sini yang paham betul suatu tanaman ditanam hingga jadi
bahan makanan," puji Sudi. Alhasil, para penduduk itu yang fasih membuat
kagum Ferrier dan kawan-kawan.

Untuk sekedar menghilangkan stres, perlu kiranya pada saat akhir pekan kita
melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk sekedar penyegaran sehingga
ketika esok harus kembali pada pekerjaan paling tidak sudah menjadi lebih
bersemangat. Mungkin pertanyaannya di mana tempat untuk melakukan kegiatan
menyenangkan itu tanpa harus menghabiskan waktu terlalu banyak karena masa
akhir pekan yang juga singkat? KAMPOENG WISATA PANCAWATI mungkin bisa jadi alternatif
pilihan Anda.

Terletak sekitar 10 kilometer setelah pintu tol ciawi. Pancawati sebuah destinasi yang mudah dijangkau dari Jakarta. Dibutuhkan
hanya sekitar 60 menit untuk mencapainya. Kampoeng Wisata Pancawati menawarkan nuansa yang
berbeda bagi Anda yang penat dengan kesibukan kota besar dan menyukai
konsep kembali ke alam (back to nature) tanpa harus kehilangan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga karena selain pesona alamnya Pancawati juga
menawarkan rekreasi edukatif untuk anak-anak Anda.

Reservasi : Sdr Sudi h Adiarto
Telp : 0521-8240133 / 0817153534