Hari ini silaturahmi bersama keluarga, alhamdulillah ramai sekali yang datang ke rumah Nantulang yang dituakan di Jl. Tipar, Radar Auri.
Bicara santai ngalor-ngidul dan berujung kepada pembicaraan ibu rumah tangga seperti saya :) yang juga meskipun dasteran di rumah juga mempunyai penghasilan sendiri. Topik permulaan adalah how to start dan apakah benar setelah berguru kepada guru-guru yang tersohor di dunia maya memberikan jaminan keberhasilan dan kesuksesan?
Saya juga dulu berguru kepada Anne Ahira selama kurang lebih 6 bulan dan melakukan praktek langsung hasil e-book yang saya download, print dan baca di tengah malam sambil tetap menjadi kuli di salah satu Bank di kawasan Sudirman, Jakarta. Dalam perjalanan 6 bulan itu saya bosan, jenuh karena dulu dalam bayangan saya keberhasilan menghasilkan rupiah melalui online begitu mudahnya dicapai. Instan.
Ternyata saya belum paham bahwa dalam setiap hal ada suatu proses yang harus dilalui, dijalani, diambil hikmahnya dan disyukuri bahwa saya telah pernah melalui 'jalan' itu. Tanpa proses itu bagaimana mungkin akhirnya saya mengerti bahwa keberhasilan itu lewat jalan setapak, yang dirintis sedikit-demi-sedikit tanpa lelah sedikit pun.
Tanpa praktek dan terjun langsung, bagaimana mungkin saya bisa menghasilkan rupiah dari media online ini. Tidak hanya Anne Ahira sebagai guru satu2nya yang saya bayar pada saat itu...saya juga membeli e-book buatan Dini Shanti, membaca ratusan website/artikel/buku-buku yang direkomendasikan oleh komunitas-komunitas Pengusaha yang saya ikuti. Semua itu tanpa disadari memberikan arah dan memandu saya untuk terus bergerak merintis impian untuk juga bisa berhasil dalam bisnis melalui media online.
Jadi tidak betul kalau instan hasilnya. Bohong jika ada yang mempromosikan hal seperti itu! Dan jika memang ada, seharusnya kita menaruh curiga yang besar dengan hal yang berusaha dipromosikan tersebut.
Proses bisnis masih terus berjalan dan akan terus karena saya sangat menikmati proses dan hasilnya. Alhamdulillah. Meskipun belum segemilang dan sefenomenal beberapa teman TDA, saya tetap bersyukur dalam setiap tahapan yang dilewati oleh Butik Shaakira. Siapa sangka, bekas kuli IT ini bisa berperan sebagai penerus Rizqi untuk beberapa karyawannya yang memang membutuhkan. Alhamdulillah.
Balik lagi ke how to start nya buat ibu-ibu rumahan seperti saya :) jawaban nya adalah baca teorinya yang bertebaran di internet kemudian action langsung dengan membuat blog yang gratisan, tidak usah puyeng dulu dengan tampilannya dan setelah itu baru survey kecil-kecilan melalui media google.
Luaskan pandangan ke sekeliling, cari tahu barang apa yang kita beli berarti bisa juga kita jual kan? Ambil contoh misalnya saja, kita mau menjual baju seragam sekolah, cari tahu siapa yang sudah menjual item itu di internet? Tanyakan kepada Google, kunjungi satu-persatu website hasil pencarian yang diberikan oleh Google tersebut. Amati, Pelajari, kemudian sedikit modifikasi dengan hal-hal yang baru (servis baru) yang mungkin bisa diberikan kepada calon pelanggan website kita nanti.
Kemudian baru mencari item yang mau kita jual tersebut ke pasar, pelajari item tersebut secara mendalam, kelebihan, kelemahan, perbedaan, harga eceran, harga semi grosir dan harga grosir nya. Karena calon pelanggan yang akan membeli hanya bisa melihat foto yang kita tampilkan melalui blog, usahakan untuk menampilkannya seterang dan sedetil mungkin. Tuliskan keterangan yang mendetil tentang item itu dengan baik dan akurat di blog kita.
Promosi melalui milis, iklan baris gratis, facebook, email, media tabloid dan lain sebagainya.
Maintain bisnis online kita dengan sepenuh hati dan belajar terus tiada henti :).
Yakini bahwa bisnis online kita akan menjadi besar dan insyaAllah bisa terus mengalir lancar menjadi jalan buat kita mengalirkan Rizqi kepada orang lain sehingga tidak pernah terdengar kata saluran nya 'sumbat' karena kita lupa meneruskan rizqi orang lain yang memang dititipkan Allah melalui saluran air kita. Amiin.
Salam,
Doris Nasution
YM: dorisnst | dorisnst@yahoo.com
Website : www.butikshaakira.com
Bicara santai ngalor-ngidul dan berujung kepada pembicaraan ibu rumah tangga seperti saya :) yang juga meskipun dasteran di rumah juga mempunyai penghasilan sendiri. Topik permulaan adalah how to start dan apakah benar setelah berguru kepada guru-guru yang tersohor di dunia maya memberikan jaminan keberhasilan dan kesuksesan?
Saya juga dulu berguru kepada Anne Ahira selama kurang lebih 6 bulan dan melakukan praktek langsung hasil e-book yang saya download, print dan baca di tengah malam sambil tetap menjadi kuli di salah satu Bank di kawasan Sudirman, Jakarta. Dalam perjalanan 6 bulan itu saya bosan, jenuh karena dulu dalam bayangan saya keberhasilan menghasilkan rupiah melalui online begitu mudahnya dicapai. Instan.
Ternyata saya belum paham bahwa dalam setiap hal ada suatu proses yang harus dilalui, dijalani, diambil hikmahnya dan disyukuri bahwa saya telah pernah melalui 'jalan' itu. Tanpa proses itu bagaimana mungkin akhirnya saya mengerti bahwa keberhasilan itu lewat jalan setapak, yang dirintis sedikit-demi-sedikit tanpa lelah sedikit pun.
Tanpa praktek dan terjun langsung, bagaimana mungkin saya bisa menghasilkan rupiah dari media online ini. Tidak hanya Anne Ahira sebagai guru satu2nya yang saya bayar pada saat itu...saya juga membeli e-book buatan Dini Shanti, membaca ratusan website/artikel/buku-buku yang direkomendasikan oleh komunitas-komunitas Pengusaha yang saya ikuti. Semua itu tanpa disadari memberikan arah dan memandu saya untuk terus bergerak merintis impian untuk juga bisa berhasil dalam bisnis melalui media online.
Jadi tidak betul kalau instan hasilnya. Bohong jika ada yang mempromosikan hal seperti itu! Dan jika memang ada, seharusnya kita menaruh curiga yang besar dengan hal yang berusaha dipromosikan tersebut.
Proses bisnis masih terus berjalan dan akan terus karena saya sangat menikmati proses dan hasilnya. Alhamdulillah. Meskipun belum segemilang dan sefenomenal beberapa teman TDA, saya tetap bersyukur dalam setiap tahapan yang dilewati oleh Butik Shaakira. Siapa sangka, bekas kuli IT ini bisa berperan sebagai penerus Rizqi untuk beberapa karyawannya yang memang membutuhkan. Alhamdulillah.
Balik lagi ke how to start nya buat ibu-ibu rumahan seperti saya :) jawaban nya adalah baca teorinya yang bertebaran di internet kemudian action langsung dengan membuat blog yang gratisan, tidak usah puyeng dulu dengan tampilannya dan setelah itu baru survey kecil-kecilan melalui media google.
Luaskan pandangan ke sekeliling, cari tahu barang apa yang kita beli berarti bisa juga kita jual kan? Ambil contoh misalnya saja, kita mau menjual baju seragam sekolah, cari tahu siapa yang sudah menjual item itu di internet? Tanyakan kepada Google, kunjungi satu-persatu website hasil pencarian yang diberikan oleh Google tersebut. Amati, Pelajari, kemudian sedikit modifikasi dengan hal-hal yang baru (servis baru) yang mungkin bisa diberikan kepada calon pelanggan website kita nanti.
Kemudian baru mencari item yang mau kita jual tersebut ke pasar, pelajari item tersebut secara mendalam, kelebihan, kelemahan, perbedaan, harga eceran, harga semi grosir dan harga grosir nya. Karena calon pelanggan yang akan membeli hanya bisa melihat foto yang kita tampilkan melalui blog, usahakan untuk menampilkannya seterang dan sedetil mungkin. Tuliskan keterangan yang mendetil tentang item itu dengan baik dan akurat di blog kita.
Promosi melalui milis, iklan baris gratis, facebook, email, media tabloid dan lain sebagainya.
Maintain bisnis online kita dengan sepenuh hati dan belajar terus tiada henti :).
Yakini bahwa bisnis online kita akan menjadi besar dan insyaAllah bisa terus mengalir lancar menjadi jalan buat kita mengalirkan Rizqi kepada orang lain sehingga tidak pernah terdengar kata saluran nya 'sumbat' karena kita lupa meneruskan rizqi orang lain yang memang dititipkan Allah melalui saluran air kita. Amiin.
Salam,
Doris Nasution
YM: dorisnst | dorisnst@yahoo.com
Website : www.butikshaakira.com
Comments
artikelnya menarik sekali. Saya juga lagi mau merintis usaha toko OL.. Mohon saran2nya ya mba..
Sukses selalu! :)