Siapa yang ngga kenal Jamil Azzaini?
Saya rasa hampir semua orang kenal dengan beliau, sang inspirator Sukses Mulia.
Saya berkesempatan datang ke salah satu seminarnya di bulan Maret 2011 yang lalu. Acara yang dikemas sangat baik oleh komunitas kebanggaan, TDA. Booking tiket untuk saya dan Yassir biar kompak dan seirama karena yang dibahas dalam seminarnya kali ini adalah "Tuhan inilah Proposal Hidupku". Cocoknya sih buat sepasang suami istri yang hadir kali ini adalah "Tuhan inilah Proposal Hidup Kami" :)
Selama 4 jam seminar berlangsung, titik-titik air mata kerap turun membasahi pipi saya, karena banyak sekali hal-hal yang diutarakan oleh Jamil menyentuh lubuk hati yang terdalam. Meskipun beberapa kisah yang disampaikan sudah dibaca dalam buku-2 Kubik Leadership dan juga buku Menyemai Impian, tak bosan rasanya melihat aksi panggung Jamil Azzaini live untuk pertama kalinya. Saya pun terpesona dibuatnya.
Jamil mengingatkan kembali fitrahnya kita sebagai manusia yang diciptakan Allah untuk menjadi spesial, dan oleh karena kekhususannya itu maka kita harus berusaha optimal, maksimal sampai mentok sebagai tanda bahwa kita mensyukuri semua yang diberikan Allah secara cuma-cuma kepada kita. Diberikan bentuk tubuh yang sempurna, kesehatan dan tentunya akal untuk merencanakan kehidupan yang penuh dengan prestasi di muka bumi ini.
Kita tentu ingin dapat memilih kehidupan yang paling baik untuk kita dan orang-orang yang kita sayangi. Tapi apakah kita sudah pernah membuat proposal kehidupan yang lebih baik secara detil dan merencanakan kehidupan kita di masa mendatang?
Saya belum membuat proposal hidup sama sekali. Proposal hidup yang akan saya sampaikan kepada Allah sebagai wujud syukur saya selama ini, agar bisa menjadi mahkluk-Nya yang memberikan maanfaat yg banyak untuk umat lainnya. Belum ada bentuk proposal secara resmi, tertulis dan juga terencana tentunya.
Ah Jamil membuat saya terpekur, apakah yang nanti akan kita banggakan dihadapan Allah kelak? tanyanya.
Apakah prestasi terbaik kita?
Apakah kita sudah menghasilkan 4 ta (Harta, Kata, Cinta dan Tahta)?
Apakah kita sudah memberi manfaat untuk orang lain?
Apakah kita sudah berjuang untuk tidak hidup dibawah rata-rata?
Pertanyaan-pertanyaan Jamil membuat saya merasa ingin segera membuat proposal hidup saya, dan juga proposal hidup keluarga tentunya :)...Meskipun sampai hari ini, nyaris satu bulan berlalu setelah seminar tsb, saya belum sempat juga merenungkan dan menuliskan proposal hidup saya sendiri he...he...seperti yang Jamil tuliskan sebagai proposal hidupnya hingga diusia 60 tahun nanti digambar berikut ini.
Meskipun belum punya proposal secara detail, saya sudah punya impian jangka pendek kok, ngeles nih :D
Impian mau jadi diamond, mau jadi pemain property, punya sekolah /klinik pengobatan gratis, bisa umrahin/haji-in saudara-2 yg kepingin berangkat ke tanah suci dan tentunya mau berhenti bekerja keras di usia 40 tahun adalah sebagian dari impian-impian jangka pendek saya...ha ha...Semoga masih diberi umur dan kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan impian2 tsbt. Saya tuliskan impian itu, karena saya yakin dengan menuliskan itu berarti saya sudah menyampaikan niat didalam hati. Saya akan jalankan dan tekuni, saya akan terus bergerak dan terus bekerja untuk memperjuangkan impian2 itu. Saya tidak ingin menjadi mayat hidup yang tidak memiliki apa pun untuk diperjuangkan, karena itu artinya sama saja saya tidak mensyukuri semua nikmat yang telah diperoleh hingga saat ini.
Saya memilih untuk terus berjuang...juga untuk memulai membuat proposal hidup yang lebih baik, rinci, sehingga arah hidup ini menjadi semakin jelas. Hayo Doris, mulai buat yah!
Mari teman semuanya, kita mulai buat proposal hidup kita. Seperti yang dituliskan Jamil disini.Kita harus mengusahakan kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari. Sebagai tanda kita sangat mensyukuri nikmat-Nya selama ini. Mari kita lakukan bersama-sama :)
Wassalam,
Doris Nasution - I'm @ home, making money and grow my personality ;-)
YM: dorisnst | Blog : www.dorisnasution.com | 0858-14158018
Mau cari busana muslim & kerudung terbaru ? disini tempatnya www.ButikShaakira.com
Mau mendapatkan penghasilan dari bisnis online? ini yang paling tepat ada duitnya www.BisnisImpianBunda.com
Saya rasa hampir semua orang kenal dengan beliau, sang inspirator Sukses Mulia.
Saya berkesempatan datang ke salah satu seminarnya di bulan Maret 2011 yang lalu. Acara yang dikemas sangat baik oleh komunitas kebanggaan, TDA. Booking tiket untuk saya dan Yassir biar kompak dan seirama karena yang dibahas dalam seminarnya kali ini adalah "Tuhan inilah Proposal Hidupku". Cocoknya sih buat sepasang suami istri yang hadir kali ini adalah "Tuhan inilah Proposal Hidup Kami" :)
Jamil mengingatkan kembali fitrahnya kita sebagai manusia yang diciptakan Allah untuk menjadi spesial, dan oleh karena kekhususannya itu maka kita harus berusaha optimal, maksimal sampai mentok sebagai tanda bahwa kita mensyukuri semua yang diberikan Allah secara cuma-cuma kepada kita. Diberikan bentuk tubuh yang sempurna, kesehatan dan tentunya akal untuk merencanakan kehidupan yang penuh dengan prestasi di muka bumi ini.
Kita tentu ingin dapat memilih kehidupan yang paling baik untuk kita dan orang-orang yang kita sayangi. Tapi apakah kita sudah pernah membuat proposal kehidupan yang lebih baik secara detil dan merencanakan kehidupan kita di masa mendatang?
Saya belum membuat proposal hidup sama sekali. Proposal hidup yang akan saya sampaikan kepada Allah sebagai wujud syukur saya selama ini, agar bisa menjadi mahkluk-Nya yang memberikan maanfaat yg banyak untuk umat lainnya. Belum ada bentuk proposal secara resmi, tertulis dan juga terencana tentunya.
Ah Jamil membuat saya terpekur, apakah yang nanti akan kita banggakan dihadapan Allah kelak? tanyanya.
Apakah prestasi terbaik kita?
Apakah kita sudah menghasilkan 4 ta (Harta, Kata, Cinta dan Tahta)?
Apakah kita sudah memberi manfaat untuk orang lain?
Apakah kita sudah berjuang untuk tidak hidup dibawah rata-rata?
Pertanyaan-pertanyaan Jamil membuat saya merasa ingin segera membuat proposal hidup saya, dan juga proposal hidup keluarga tentunya :)...Meskipun sampai hari ini, nyaris satu bulan berlalu setelah seminar tsb, saya belum sempat juga merenungkan dan menuliskan proposal hidup saya sendiri he...he...seperti yang Jamil tuliskan sebagai proposal hidupnya hingga diusia 60 tahun nanti digambar berikut ini.
Meskipun belum punya proposal secara detail, saya sudah punya impian jangka pendek kok, ngeles nih :D
Impian mau jadi diamond, mau jadi pemain property, punya sekolah /klinik pengobatan gratis, bisa umrahin/haji-in saudara-2 yg kepingin berangkat ke tanah suci dan tentunya mau berhenti bekerja keras di usia 40 tahun adalah sebagian dari impian-impian jangka pendek saya...ha ha...Semoga masih diberi umur dan kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan impian2 tsbt. Saya tuliskan impian itu, karena saya yakin dengan menuliskan itu berarti saya sudah menyampaikan niat didalam hati. Saya akan jalankan dan tekuni, saya akan terus bergerak dan terus bekerja untuk memperjuangkan impian2 itu. Saya tidak ingin menjadi mayat hidup yang tidak memiliki apa pun untuk diperjuangkan, karena itu artinya sama saja saya tidak mensyukuri semua nikmat yang telah diperoleh hingga saat ini.
Saya memilih untuk terus berjuang...juga untuk memulai membuat proposal hidup yang lebih baik, rinci, sehingga arah hidup ini menjadi semakin jelas. Hayo Doris, mulai buat yah!
Mari teman semuanya, kita mulai buat proposal hidup kita. Seperti yang dituliskan Jamil disini.Kita harus mengusahakan kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari. Sebagai tanda kita sangat mensyukuri nikmat-Nya selama ini. Mari kita lakukan bersama-sama :)
Wassalam,
Doris Nasution - I'm @ home, making money and grow my personality ;-)
YM: dorisnst | Blog : www.dorisnasution.com | 0858-14158018
Mau cari busana muslim & kerudung terbaru ? disini tempatnya www.ButikShaakira.com
Mau mendapatkan penghasilan dari bisnis online? ini yang paling tepat ada duitnya www.BisnisImpianBunda.com
Comments