15 Juli 2012 - Menara Indosat
Satu hari penuh training bersama Ippho Santosa. Tiketnya sudah saya beli sejak bulan Mei, niatnya mau datang di acara tersebut bareng suami. Tiba hari H nya terpaksa suami ngga ikutan karena harus berangkat ke Juwana project. Akhirnya saya membujuk Adiva untuk ikut menemani dengan catatan boleh bawa buku bacaannya kalau di tengah2 seminar nanti diva bosen/ngantuk ;-)
Yah daripada sayang saya iyakan saja syaratnya tersebut. Hari itu sepanjang hari kami berkumpul bersama kurang lebih 500 peserta membahas materi dari buku-buku Ippho Santosa, 7 Keajaiban Rejeki, Hanya 2 Menit dan Percepatan Rejeki.
Acara dibuka dengan pemutaran video untuk 'membereskan pikiran' peserta yang hadir. Dari video itu ditunjukkan bahwa output itu dihasilkan dari memperhatikan input yang benar (bahan bacaan, bahan tontonan, percakapan yang didengar) seseorang itu. Ada dua orang saudara kembar, yang bernama Genuvie dan Charmagne. Keduanya ini diberikan test seharian penuh dan ukuran untuk melihat bukti sintesa yang dihasilkan adalah dengan melihat daftar belanjaan mereka dihari itu. Genuvie sejak bangun tidur, dikondisikan dengan tontonan film yang lucu, penuh motivasi dan inspirasi, begitu juga dengan buku-buku yang disediakan utk dibaca didalamnya banyak mengandung kata-2 positif seperti Happy, Fun, Laugh, Optimist, Confidence, Bright, Star, Run, Strong. Hal itu menciptakan hormon serotonin dalam tubuhnya menjadi lebih banyak dan memberikan kebahagiaan berlebih dari biasanya. Sebaliknya, Charmagne sejak bangun tidur diberikan tontonan film yang sedih, depresi, penuh tekanan dan membuatnya menangis. Dia pun disodorkan dengan buku-buku yang mengandung hal-hal negatif dan mengandung kata-2 Fear, Sad, Lonely, Dissapointed, Darkness, Threat, Afraid, dimana hal itu mengurangi hormon serotonin dalam tubuhnya dan menciptakan 'mendung' di hari tersebut.
Pada jam yang sama mereka berdua diberikan kesempatan untuk berbelanja di shopping mall yang sama. Genuvie dengan ceria memilih beberapa barang yang tidak pernah dibeli sebelumnya. Seleranya berubah, dia berani memilih warna-warna terang, benda yang lucu, topi dan sandal yang menarik untuk berlibur untuk dia dan saudarinya Charmagne. Sedangkan Charmagne kali itu tidak dalam mood untuk berbelanja sama sekali, dia terlihat murung dan bingung. Bahkan ketika memutuskan membeli sebuah sepatu, setelah membayar dia kembali ke kasir dan menyebutkan kalau nanti dia ingin mengembalikan sepatu tersebut jika barang itu tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Dia bahkan hanya membeli satu buah barang dan tidak ingat sama sekali untuk membelikan barang untuk saudari kembarnya.
Moral cerita dari video itu, saya menyimpulkan bahwa dari menghadiri seminar yang hanya 2 jam atau bahkan training 1 hari penuh pun tidak akan memberikan hasil yang significant tanpa kita menjaga keseharian kita dari menerima ribuan input yang tersedia baik melalui media internet maupun televisi. Kita harus memilih input dengan benar dan teliti agar produksi hormon serotonin di tubuh tercipta banyak dan hari kita bisa menjadi ceria (selalu). Matikan televisi, tutup koran dan alihkan pikiran dari membaca, mendengar dan menonton hal-hal yang negatif itu yang saya lakukan. Control apa yang bisa kita control. Jangan pasrah memasukkan input, karena output yang dihasilkan datangnya dari input. Input yang salah akan dengan mudah menghapus usaha kita untuk hadir di seminar selama 2 jam atau training seharian penuh, jadi selaraskan dan terus konsisten menyuapi pikiran dan tubuh kita dengan input yang positif.
Terus belajar untuk memiliki mental keberlimpahan dan penuh syukur atas semua nikmat yang didapat selama ini dan minta hanya kepada-Nya.
Karena semangat dan pikiran positif itu menular begitu juga sebaliknya. Insya Allah saya memilih untuk menjadi pembawa 'semangat' daripada sebaliknya.
Wassalam,
Doris Nasution
0821 23 979 058 | www.DorisNasution.com | PIN BB : 27FF92E4 | twitter: @dorisnst
Doris Nasution
0821 23 979 058 | www.DorisNasution.com | PIN BB : 27FF92E4 | twitter: @dorisnst
Comments