Pages

Saturday, December 28, 2024

Buntu Menulis

Sabtu pagi ini saya termenung lama di depan laptop. Hampir 45 menit bingung mau menulis tentang apa ya hari ini. Keinginan untuk menulis selalu hadir namun buntu karena tak punya ide tulisan. Apa penyebabnya? Siapa yang mau disalahkan? Kenapa kebuntuan seperti ini kerap hadir?

Baiklah mari kita coba cari jawaban untuk semua pertanyaan di atas. 

Apa penyebab buntu ide ketika menulis?
Bisa saja karena saya semakin sering menikmati video-video pendek maupun sosial media, yang membuat saya malas membaca buku untuk mendapatkan sumber inspirasi. 

Mungkin juga karena keseharian saya memang membosankan sehingga tidak ada hal menarik yang bisa dibagikan.

Atau ada perasaan takut tulisannya tidak enak dibaca dan jauh dari sempurna.

Ah, lalu siapa yang mau disalahkan?

Tentu saja sudah sepatutnya kalau sayalah yang satu-satunya subyek yang mesti bertanggung jawab atas hal ini. 

Dengan kemudahan mengakses handphone yang kuotanya penuh berbayar untuk satu bulan, saya lebih memilih membuka hari dengan menyalakan handphone alih-alih membaca buku. Efek sampingnya tentu saja terasa untuk saya pribadi, yakni menurunnya kemampuan fokus membaca dalam rentang waktu panjang. Distraksi begitu besar dari notifikasi handphone membuat saya sulit membaca buku selama 30 menit full. Duh, ini benar-benar bahaya ya. Harus distop supaya tidak semakin parah.

Kecanduan menggulir di sosial media dan melakukan tangkapan layar (screenshot) untuk setiap informasi penting membuat saya tidak produktif dan minim hasil karya. Untuk saya sebuah tulisan di blog adalah output hasil berpikir. Dan hal ini begitu penting sebagai pencapaian pribadi. Di tahun 2024 ini hanya ada 6 tulisan baru di blog ini. Waduh, angkanya sangat menyedihkan.


Kenapa kebuntuan seperti ini kerap hadir?
Kemana hilangnya motivasi untuk menulis, pikiran ini seperti kurang gizi hehhe 
sampai bingung mau bercerita tentang apa. Padahal niat awalnya menulis di blog ini adalah agar mengawetkan sebuah peristiwa atau pengalaman. Ingatan saya terbatas dan saya sadari kalau saya sudah sering lupa akan detil sesuatu, makanya sengaja mencatatnya supaya kapan waktu di kemudian hari saya dapat mengingat kembali dengan membaca tulisan-tulisan di sini.

Jadi, bagaimana kalau menantang diri sendiri untuk rutin menulis dalam satu pekan ke depan?

Hayuk lah, markicob (mari kita coba) saja!

Bismillah. Let's start again.


Sumber : Canva









Thursday, December 26, 2024

Permasalahan Komedo pada Kulit Remaja


foto: dok.pribadi


"Ibu, masih ada stok scrub pure skin ngga?", tanya si adek.
"Punyaku udah habis soalnya", katanya melanjutkan.

Ya jelas cepat habis soalnya kan dipakainya berdua sama kakak, wajar aja kalau tiap sebentar mesti nanyain stok ke ibu.

"Ada tuh, dek. Bulan ini lagi ada promo jadi ibu sudah belanja juga 1 scrub untuk jaga-jaga kalau punya kalian sudah habis."

"Yeay, makasih ibu. Ini komedo di hidung sudah mulai berasa kalau diraba, jadi pengen scrub deh.", lanjutnya sambil mengambil scrub dari bawah lemari stok.

"Emangnya ngaruh dek pake scrub pure skin yang itu?", tanya Ibu.
"Iya, ngaruh lah. kalau nggak, mana mungkin kita pakai sampai habis hehhe.
...

Oh iya, di dalam scrub ini kan ada kandungan salicylic acidnya untuk mengangkat tumpukan sel kulit mati, membersihkan pori-pori dan bagus untuk merawat kulit berjerawat.


Pantesan jadi best seller item dari rangkaian pure skinnya Oriflame. Beneran terbukti ampuh, sih. Setelah scrubbing kulit jadi bersih dan halus deh.

Sunday, December 22, 2024

Jadikan Kebiasaan Meminta Nasihat Kepada Orang yang Benar-Benar Tahu

Image by freepik

Pengaruh lingkungan terhadap diri kita memang benar-benar besar. Itulah mengapa kita harus memilih lingkungan seperti apa yang kita inginkan berada di dalamnya. Apa yang terjadi jika kita pasrah dengan lingkungan yang tidak mendorong diri ke arah kemajuan, kesuksesan dan kebahagiaan? Ya, sudah pasti lingkungan seperti itu akan membawa kita jauh dari kehidupan yang kita inginkan.

Setelah memasuki dunia kerja saya mendapati beberapa orang yang sering memberikan nasihat tanpa saya minta. Ketika itu saya paham karena saya masih sangat fresh dan baru lulus kuliah, sudah pasti banyak yang belum saya ketahui. Pada awalnya saya pikir semua nasihat dari orang yang usianya jauh di atas saya sudah tentu baik halnya, namun seiring waktu, saya akhirnya paham untuk tidak sembarangan menerima maupun meminta nasihat. 

Saya wajib menyaring nasihat dan melihat output atau keluaran yang terefleksikan pada kehidupan orang yang memberi nasihat. Jangan sampai terpengaruh kepada nasihat yang sebenernya adalah suara ungkapan rasa kecewa, ketidakberdayaan bahkan kegagalan. Pintar-pintar memilih nasihat yang mau kita dengar, dan jadikan sumber motivasi ke depan ya. Saya paling suka meminta nasihat kepada mereka yang walk the talk dan talk the walk. Jauh dari sempurna namun pastinya kentara pada kehidupan nyata orang tersebut.