Baiklah mari kita coba cari jawaban untuk semua pertanyaan di atas.
Apa penyebab buntu ide ketika menulis?
Bisa saja karena saya semakin sering menikmati video-video pendek maupun sosial media, yang membuat saya malas membaca buku untuk mendapatkan sumber inspirasi.
Mungkin juga karena keseharian saya memang membosankan sehingga tidak ada hal menarik yang bisa dibagikan.
Atau ada perasaan takut tulisannya tidak enak dibaca dan jauh dari sempurna.
Ah, lalu siapa yang mau disalahkan?
Tentu saja sudah sepatutnya kalau sayalah yang satu-satunya subyek yang mesti bertanggung jawab atas hal ini.
Dengan kemudahan mengakses handphone yang kuotanya penuh berbayar untuk satu bulan, saya lebih memilih membuka hari dengan menyalakan handphone alih-alih membaca buku. Efek sampingnya tentu saja terasa untuk saya pribadi, yakni menurunnya kemampuan fokus membaca dalam rentang waktu panjang. Distraksi begitu besar dari notifikasi handphone membuat saya sulit membaca buku selama 30 menit full. Duh, ini benar-benar bahaya ya. Harus distop supaya tidak semakin parah.
Kecanduan menggulir di sosial media dan melakukan tangkapan layar (screenshot) untuk setiap informasi penting membuat saya tidak produktif dan minim hasil karya. Untuk saya sebuah tulisan di blog adalah output hasil berpikir. Dan hal ini begitu penting sebagai pencapaian pribadi. Di tahun 2024 ini hanya ada 6 tulisan baru di blog ini. Waduh, angkanya sangat menyedihkan.
Kenapa kebuntuan seperti ini kerap hadir?
Kemana hilangnya motivasi untuk menulis, pikiran ini seperti kurang gizi hehhe
sampai bingung mau bercerita tentang apa. Padahal niat awalnya menulis di blog ini adalah agar mengawetkan sebuah peristiwa atau pengalaman. Ingatan saya terbatas dan saya sadari kalau saya sudah sering lupa akan detil sesuatu, makanya sengaja mencatatnya supaya kapan waktu di kemudian hari saya dapat mengingat kembali dengan membaca tulisan-tulisan di sini.
Jadi, bagaimana kalau menantang diri sendiri untuk rutin menulis dalam satu pekan ke depan?
Hayuk lah, markicob (mari kita coba) saja!
Bismillah. Let's start again.
No comments:
Post a Comment