Ah lucu sekali istilah ini, tapi harus di dokumentasikan, pikirku. Saat ini banyak sekali momen-2 perdana yang kami berdua lalui dalam hal mengembangkan toko Shaakira.
Kali ini yang paling gres. Kulakan blus muslimah dan koko tepat jam 11.30 malam hehe.
Lucu rasanya seperti membeli barang terlarang saja karena transaksi nya berlangsung setelah acara sharing beberapa rekan TDAers di markas TDA Resources.
Alhamdulillah, distributor tempat toko Shaakira kulakan sangat profesional :-) dan memberikan pelayanan yang maksimal. Tadi malam, ada beberapa contoh model baru blus muslimah, koko dan yang terakhir baju pesta muslimah dengan merek BIYANNE digelar didepanku dan juga the owner of SAQINA. Pilih-pilih dan menentukan size dan warna yang mau diambil untuk model yang aku kira bisa masuk marketku pun selesai juga. Akhirnya kami semua berpisah tepat jam 1.30 pagi tadi. Wuih pagi beneeeeeer...sampai rumah langsung sholat isya dan bersiap tidur karena pagi harinya diva akan gladi resik untuk pesta perpisahan sekolahnya. Yang pastinya aku harus hadir disekolah tepat jam 8 pagi untuk mendampingi buah hatiku.
Kira-2 dibutuhkan waktu 2-3 minggu sampai barang-2 yang aku pesan tadi malam sampai di toko. Syukurlah. Itu berarti masih ada waktu untuk menyisihkan uang untuk pembayarannya nanti :-). Amin. Dan pastinya koleksi blus di toko akan semakin lengkap. Karena tadi malam aku juga memutuskan untuk menyediakan 3 blus muslimah khusus untuk pesta. Wow koleksinya benar-2 ekslusif dan sangat terbatas. Aku saja juga kepingin untuk memiliki blus tsbt.
Sharing yang didapatkan dari seorang nara sumber pengelola toko retail semi modern dari wilayah Karawang tadi malam banyak memberikan insight juga. Ada beberapa point yang kucatat dan mungkin akan aku implementasikan juga secepatnya di toko.
1. SDM di toko harus mengenali produk. Dimulai dari bahan (luntur/tidak, impor/ekspor, halus/kasar), warna yang tersedia, ukuran yang tersedia dan tentunya harga produk tsbt.
Stok update dilakukan setiap harinya. wow :-), di tokoku yang mungil saja hal ini tidak dilakukan harian. Padahal nara sumber itu mengelola toko dengan luas 600 m2. Bayangkan berapa banyak jumlah stok barang yang didisplay dan di rak stok yang harus di catat setiap harinya.
2. Briefing setiap 2 minggu sekali. Khususnya untuk mengingatkan terus menerus tentang Pelayanan terhadap pembeli. Produk boleh sama tapi pelayanan harus dicari dimana letak perbedaannya. Sehingga pembeli tidak akan membandingkan harga jual yang berbeda untuk produk yang sama persis detilnya.
3. Kode barang menggambarkan kode gudang (ini sangat baik jika memiliki banyak gudang), Nama Supplier dan PO No nya, Bulan dan tahun barang masuk. Nah supaya tidak bingung, aplikasi nya bisa saja seperti berikut ini.
Ada satu jilbab yang saya berikan kode A BM0609 LC
A = Kode gudang untuk misalnya Tebet Barat :-)
BM = Kode supplier nya misalnya Bang Miun hehe
0609 = Nomor PO nya
L = Nama bulan ketika barang masuk ke toko, misal untuk tahun 2007, saya mulai dari huruf L sebagai akronim untuk Januari, M untuk Februari, N untuk Maret dan seterusnya.
C = Tahun ketika barang masuk ke toko, misal C untuk tahun 2007
Dengan kode-kode seperti diatas, akan sangat mudah untuk kita dalam pengambilan keputusan misalnya produk-2 mana yang harus diobral, atau disc atau dijadikan hadiah untuk pembelian barang sejumlah sekian rupiah. Seperti misalnya kalau di mall produk-2 seperti itu sudah di taro di wagon atau tempat OBRAL.
4. Produk Basic. Jika memungkinkan sebaiknya sebuah toko itu memiliki produk basik yang akan terus menerus terjual sepanjang tahun. Apa saja sih yang masuk produk tersebut. Banyak sekali. Misal: Kemeja formal, jilbab dan pernak-perniknya :-), pakaian dalam, rok/celana panjang wanita standar, kaus kaki standar dll. Maksudnya produk-2 yang akan laku terus sepanjang tahun tidak perduli waktu lebaran, natalan, liburan sekolah dan musim kawinan :-)
5. Tentukan plafond nominal uang yang tersisa di kasir. Misal nih, karena jumlah transaksi hariannya terus meningkat dari pagi hingga malam. Usahakan untuk menarik hasil transaksi tersebu dan hanya sisakan Rp. 100.000,- saja di laci kasir. Hal ini untuk mengurangi risiko atas hal-2 yang tidak kita inginkan kan :-). Lebih baik lagi ajarkan SDM yang ada untuk langsung melakukan penyetoran ke bank. Dan sediakan selalu form setoran di meja kasir.
6. Waspada terhadap ancaman sindikat :-) hehe istilahnya syerem buanget ya. Terus terang untuk hal ini sebagai pemula saya agak kuatir juga. Dan berharap sekali semoga toko Shaakira selalu berada dalam lindungan Allah. Berserah dan pasrah saja kepada-Nya. Sindikat itu sebenarnya hanya istilah saja untuk gerombolan orang-2 yang memang sengaja datang ke sebuah toko dengan target mengambil barang disana. Caranya datang dengan jumlah orang 4-5 orang, menggunakan pakaian lebar hehe, dan selalunya berusaha mengacaukan fokus SDM di toko. Sampaikan kepada SDM di toko untuk terus menerus waspada akan hal ini dan tetap tenang melayani pelanggan jika kemungkinan maksudnya memang tidak benar...jika perlu sediakan bel khusus yang jika dalam keadaan penuh ancaman, bel tersebut tinggal ditekan dan menimbulkan bunyi yang keras yang bisa membuat perhatian orang-2 di luar toko menjadi fokus ke toko kita...hmm mungkin bisa juga dicoba, seperti bunyi klakson truk misalnya heheh..
7. Tren bulan ramai dan sepi. Menurut nara sumber bulan-2 ramai itu berkisar antara Jun-Des. Maksudnya begini Juni-Juli itu biasanya barang-2 yang terjual adalah perlengkapan sekolah dan peralatan untuk liburan. Di bulan Agustus-November untuk menyambut lebaran/idul Fitri dan dibulan Desember untuk menyambut Natalan dan pergantian tahun. Bagi business owner busana muslim pada khususnya, stok barang sudah harus dimulai pada bulan Agustus untuk menghindari keterlambatan pengiriman stok dari produsen/supplier.
Kalau bulan sepi itu antar Januari - April. Biasanya jika toko yang memiliki barang basic, masih bisa tetap memenuhi overhead costnya dengan penjualan barang-2 tsbt.
8. Tidak terjebak dengan setiap produk yang diminta oleh pembeli toko kita. Kata lainnya FOKUS. Kalau ini sih wajib dong ya. Bukan maksudnya kita tidak mau didikte oleh pembeli. Bukan itu. Tapi kalau yang ditanyakan oleh pembeli itu adalah produk yang benar-2 tidak sejalan dengan produk yang ada di toko, kenapa kita harus juga menyediakannya?, iya kan. Begini misalnya, jika toko yang menyediakan kerudung, busana muslim diminta untuk menyediakan tas kerja wanita, kurma, daster, selimut dll...wah..wah..yang ada kita perlu modal banyak untuk bisa menyediakan itu semua dan akhirnya kita pun kehilangan fokus. Iya kan.
Kalau memang masukan dari pembeli itu misalnya produk yang sejalan misal seperti manset tangan, dalaman ciput dan manset kaus, tentu itu harus segera disediakan karena itu kan pernak-pernik yang diiperlukan dalam melengkapi penampilan muslimah.
9. Memantau pesaing di sekitar kita. Gunakan kacamata anda hehe...saya juga belum sih untuk hal ini. Padahal harusnya kita harus terus dalam kondisi waspada. iya kan.
Oke deh. Mudah-2an cerita diatas bisa menjadi input yang berharga untuk pembaca setia blog ini.
Salam,
Doris Nasution
YM: dorisnst
1 comment:
waduh niatnya yang mau cari uang hehehhehehe entar bagi2 yaaa kalo dah sukses :))))) enterpreneur adalah pilihan :))))
Post a Comment